Page 172 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 172
Hardhono, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
ahli pendidikan liberal yang lain (Chrucky) hal tersebut belum
memenuhi makna pendidikan liberal yang penuh karena
menurutnya pendidikan liberal harus mengantar lulusannya untuk
mampu membebaskan dari semua jenis kompetisi dengan jalan
membekali lulusan dengan kemampuan untuk mencapai dan
tunduk kesepakatan sosial yang dibuat secara rasional, atau yang
disebut sebagai moral, serta mampu menghasilkan berbagai hal
yang menguntungkan setiap orang dari sisi ekonomi dan politis.
Untuk itu bekal pengetahuan dasar dalam sejarah, antropologi,
sosiologi, ekonomi, dan politik. Hal yang penting diajarkan adalah
menelaah sejarah dan peristiwa dari aspek moral sebagaimana
didefinisikan di atas. Singkatnya menurut Chrucky, pendidikan
tinggi bukanlah semata-mata penyiapan lulusan untuk siap masuk
kompetisi dalam mencari penghidupan dalam persaingan/
kompetisi di dunia kerja.
Agaknya pendidikan tinggi di Indonesia mirip dengan
pendidikan di AS. Banyak kritik yang telah dilontarkan bahwa
lulusan pendidikan kita tidak siap kerja. Kritikan ini dijawab bahwa
memang pendidikan bukan disiapkan untuk siap kerja. Sayangnya
pendidikan di Indonesia seperti telaah terhadap sejarah dan
berbagai peristiwa penting lebih banyak dari sisi penghafalan
fakta dan kurang dalam melihat permasalahan dari sisi moral.
Sekalipun demikian, ada pula pendidikan tinggi di
Indonesia yang dibuat mirip dengan apa yang telah dibuat oleh
Konsortium pendidikan tinggi di Kingston, lnggris dengan
perusahaan KLM-UK, yaitu Politeknik Manufaktur Astra (Sinar
Harapan, 2005). Tujuan pendirian politeknik ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang diperlukan di lingkungan
industri otomotif. Kurikulum di politeknik in dikembangkan dengan
konsep link and match yang diperkenalkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (waktu itu) Wardiman Djoyonegoro.
Konsep link and match ini pada prinsipnya adalah penyesuaikan
program pembelajaran dengan kebutuhan dunia industri barang
dan jasa. Untuk keperluan ini dalam politeknik ini telah
mempunyai Komite lndustri (Industrial Committee) yang berfungsi
untuk mengantisipasi kebutuhan industri otomotif dan memberi
masukan kepada politeknik.
Dalam struktur pendidikan tinggi terdapat kesamaan
dalam hal pemisahan orientasi dalam pendidikan tinggi. Ada
160