Page 56 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 56
40
Bagian I: Politik, Kebijakan Publik danKetimpangan Digital
masyarakat dalam pelaksanaan program partisipasi pada pemerintah daerah
dapat dianalisis dengan mengidentifikasi dan menguraikan aspek‐aspek
yang berkaitan dengan keberhasilan atau kegagalan praktek partisipasi
masyarakat dalam beberapa program atau kebijakan pemerintah, dan (3)
Model partisipasi masyarakat yang berbasis perilaku masyarakat dalam
proses pelaksanaan program pemerintah daerah dapat dianalisis dengan
mengidentifikasi, mengkategori, mencari keterkaitan dan menyimpulkan
bentuk‐bentuk partisipasi masyarakat dan faktor‐faktor yang menghambat
atau mendorong keberhasilan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
program atau kebijakan publik.
Dalam penelitian kualitatif ini diterapkan beberapa metode
pengumpulan data yang umum digunakan, antara lain studi data sekunder
dan observasi. Sementara itu teknik analisis data diarahkan untuk menjawab
masalah yang telah dirumuskan pada proposal ini. Pada penelitian ini
digunakan metode analisis data kualitatif menurut Milles dan Huberman
(1992:148) dengan menggunakan tiga komponen analisis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Bentuk Partisipasi dan Faktor Penentu Keberhasilan Program
Partisipasi Masyarakat
Dalam penelitian ini dipilih tiga program pemerintah yang dilaksanakan
pada masing‐masing pemerintah daerah, yaitu:
1. Program Gemma Sewu Bersenyum Manis di Kabupaten Pringsewu
2. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perkotaan di Kota Bandar Lampung
3. Program Promosi Kesehatan di Kabupaten Lampung Timur
Program tersebut dipilih secara purposive berdasarkan karakteristik
anggaran, cakupan kegiatan dan format pelaksanaan kegiatan yang
dimilikioleh masing‐masing program. Program Gemma Sewu Bersenyum
Manis merupakan program unggulan Bupati Pringsewu yang bertujuan
untuk mempercepat pembangunan fisik dan ekonomi serta menjadikan
partisipasi masyarakat sebagai penilaian keberhasilan program. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi masyarakat dalam tahap
perencanaan berada pada tangga partisipasi yang paling rendah yakni non
participation. Pada tahap pelaksanaan, masyarakat mampu menggerakkan