Page 52 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 52

36
                                Bagian I: Politik, Kebijakan Publik danKetimpangan Digital

                           terencana  dan  teorganisir  juga  muncul  dalam  program‐program
                           pembangunan infrastruktur di pedesaan dan perkotaan.
                               Berbagai  program  partisipasi  tersebut  menunjukkan  gejala  yang
                           berbeda, termasuk memunculkan partisipasi semu, partisipasi administratif
                           atau bahkan gagal mengadakan partisipasi (Muslim, 2017). Hal itu sekaligus
                           mengindikasikanterjadinya  perbedaan  antara  partisipasi  organik  (usaha
                           endogen  oleh  aktivis  masyarakat  untuk  menghasilkan  perubahan)  dan
                           partisipasi yang diinduksi (upaya berskala besar untuk merancang partisipasi
                           di tingkat lokal melalui program dan proyek)(Mansuri & Rao, 2012). Dalam
                           konteks  lain,  partisipasi  yang  terjadi  juga  nampak  masih  belum  mampu
                           menguatkan  relasi  antara  agensi  kolektif  dan  kapabilitas  kolektif  yang
                           menggerakkan  kelompok  sasaran  program  untuk  melaksanakan  proses
                           partisipasi (Pelenca, Bassile, & Ceruti, 2015).
                               Dalam aspek relasi tersebut, maka partisipasi yang terjadi dalam lingkup
                           lokal menarik untuk dikaji. Jika partisipasi mencakup pelibatan personal dan
                           kelompok,  mengapa  partisipasi  dalam  program  pemerintah  senantiasa
                           menghadapi kondisi tidak optimalnya capaian partisipasi yang dikehendaki.
                           Dengan berusaha membatasi wilayah penelitian pada pemerintah daerah di
                           Provinsi  Lampung  maka  ada  beberapa  rumusan  masalah  dalam  penelitian
                           ini, yaitu: (1) Apa saja bentuk‐bentuk partisipasi masyarakat yang tercipta
                           dalam proses pelaksanaan program pemerintah daerah? (2) Apa saja faktor‐
                           faktor  potensial  perilaku  masyarakat  yang  menghambat  atau  mendorong
                           keberhasilan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program partisipasi
                           pada  pemerintah  daerah?  dan  (3)  Bagaimanakah  model  partisipasi
                           masyarakat  yang  berbasis  perilaku  masyarakat  dalam  proses  pelaksanaan
                           program pada pemerintah daerah?

                           Tinjauan Pustaka
                               Partisipasi merupakan salah satu fundamen pokok dalam sistem yang
                           demokratis.  J.S.  Mill  pada  1861  telah  mengemukakan  partisipasi  sebagai
                           pembuktian bagi pemerintah untuk memuaskan seluruh komponen negara
                           dimana  seluruh  rakyat  dapat  ikut  serta;  bahwa  partisipasi,  bahkan  dalam
                           fungsi  pengelolaan  publik  yang  paling  terkecil,  menjadi  berguna;  bahwa
                           partisipasi  seharusnya  terdapat  dimanapun  sebagai  kesepakatan  umum
                           dalam upaya pengembangan komunitas yang hendak dilakukan (Arblaster,
                           1987: 63; Bochel, 2006: 11).
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57