Page 61 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 61

45
                                        Bagian I: Politik, Kebijakan Publik danKetimpangan Digital

                                   PNPM  perkotaan,  dimana  masyarakat  masih  memiliki  pemahaman  yang
                                   lemah terhadap partisipasi dalam program tersebut sehingga pada akhirnya
                                   meskipun  telah  terjadi  partisipasi  dengan  tipe  kemitraan  namun  belum
                                   optimal.
                                      Ketiga, kemauan untukberpartisipasi dalam setiap kegiatan ditentukan
                                   oleh ada atau tidaknya kepentingan yang bersangkutan. Kepentingan inilah
                                   yang akan menentukan sikap dan perilkunya apakah ia memutuskan untuk
                                   ikut  berpartisipasi  atau  tidak.  Kemauan  seseorang  untuk  berpartisipasi
                                   dalam kegiatan bersangkut paut dengan; (1)Sikap untuk meninggalkan nilai‐
                                   nilai yang lama yang dinilai menghambat perbaikan kualitashidup, (2) Sikap
                                   dan tingkat kepercayaan kepadapemerintah/penguasa, dan (3) Sikap untuk
                                   selalu  ingin  maju  dari  kondisi  sekarang  atau  tidak  puas  dengan
                                   keadaansekarang,   (4)   Sikap   kebersamaan   dalam   memecahkan
                                   masalahbersama,  dan  (5)  Sikap  kemandirian  atau  kepercayaan  diri atas
                                   kemampuan untuk memperbaiki mutukehidupannya. Faktor ketiga ini bisa
                                   diamati  terjadi  dalam  pelaksanaan  program  promosi  kesehatan  dimana
                                   masyarakat  tertarik  untuk  berpartisipasi  karena  diyakinkan  kepentingan
                                   mereka  akan  kondisi  kesehatan  yang  lebih  baik.  Oleh  karena  itu  dapat
                                   dipahami  jika  tingkatan  partisipasi  yang  dicapai  adalah  pada  tahap  risk‐
                                   taking.
                                      Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor‐faktor
                                   yang mempengaruhi keberhasilan partisipasi masyarakat dapat berasal dari
                                   dalam individu yakni kemauan dan kemampuan, serta dari luar individu itu
                                   sendiri seperti pemerintah, ekonomi dan jugalegalitas.

                                   Model Pengelolaan Program Partisipasi Berbasis Perilaku
                                      Model  pengelolaan  partisipasi  berbasis  perilaku  dibangun  dengan
                                   mengadopsi  konsep  community  engagement dan  personal  engagement.
                                   Personal  engagement  adalah  ekspresi  diri  secara  fisik,  kognitif,  dan
                                   emosional  selama  bekerja.  Individu  yang  engaged  memahami  penuh  baik
                                   secara fisik, kognitif dan emosional dalam peran kerjanya (Herbert, 2011).
                                   Pendapat  lain  dikemukakan  oleh  Macey  &  Schneider  (2008)
                                   mendefinisikanengagement  sebagai  :“an  individual’s  sense  of  purpose
                                   and focused energy, evident to others in the display of personal initiative,
                                   adaptability, effort, and persistence directed toward organizational goals”,
                                   bila  diartikan  engagement  menurut  Macey  dan  Schneider(2008)
                                   adalah  rasa  seseorang  terhadap  tujuan  dan  energi  yang  terfokus,
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66