Page 151 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 151
Bagian II: Media Sosial dan Multiliterasi di Era Digital
Analisis Pemahaman Kepo (Knowing Every
Particular Object)
Di Kalangan Mahasiswa
Pranajaya
Program Studi Ilmu Perpustakaan
Universitas YARSI
PENDAHULUAN Fakultas Teknologi Informasi 135
Rasa ingin tahu merupakan fitrah dari Allah SWT karena manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak bisa terpisah dari lingkungannya. Hal
ini juga ditegaskan dalam Al‐Qur’an, Surat Al‐Alaq ayat 1‐5 yang salah satu
pengertiannya adalah membaca sudah menunjukkan bahwa kita sebagai
manusia harus terus belajar mencari tahu. Rasa ingin tahu yang dimiliki
manusia telah membawa manusia mampu menjelajah rahasia alam
(Sulistyo‐Basuki,2006, hlm.16).
Perkembangan teknologi informasi yang begitu massif telah
menyebabkan terjadinya ledakan informasi. Akibatnya, banyak informasi
yang selalu ingin diketahui oleh manusia. Namun tidak semua informasi
yang dihasilkan oleh teknologi informasi merupakan informasi yang valid.
Kendati demikian, keingintahuan yang kuat tentang suatu konten informasi
tersebut ternyata begitu digandrungi oleh banyak orang.
Di kalangan mahasiswa, rasa selalu ingin tahu pada umunya
dikarenakan takut ketinggalan informasi. Fenomena ini sering diistilahkan
dengan sebutan KEPO atau kepanjangan dari Knowing Every Particular
Object. Di kalangan mahasiwa, fenomena Kepo seperti mewabah yang
seringkali menjadi ha‐hal yang tidak menyenangkan. Bahkan adakalanya bisa
menjadi masalah sosial karena istilah Kepo diartikan secara negatif.
Seseorang yang Kepo sering diartikan sebagai orang yang ingin tahu atau sok
tahu banget, atau selalu ingin tahu urusan orang lain. Dengan kata lain,
Kepo mengarah pada sifat ingin tahu dengan segala yang ada disekitarnya,
khususnya, urusan orangsecara berlebihan (KEPO,
https://id.crowdvoice.com).