Page 240 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 240

akses air bersih di Indonesia ini masih tergolong rendah. Menurut the
        Economist World Figures in Pocket 2016, negara yang sudah sukses
        dengan  akses  air  bersih  yaitu  Singapura  (100%),  Korea  (100%),
        Malaysia  (99,6%),  Brazil (97,5%), Thailand (95,8%), Vietnam (95%),
        India (92,6%), China (91,9%), dan Philipina (91,8%) (Engineer Weekly,
        2016).  Untuk itu, masih dibutuhkan upaya keras dari semua pihak
        terutama dinas-dinas terkait untuk meningkatkan persentase akses
        terhadap air bersih dari 73% menuju 100% yang dapat menjangkau
        penduduk di tahun 2019 sesuai dengan RPJMN 2015-2016.

        Air Bersih sebagai Upaya Pencegahan Diare pada Anak
            Ketersediaan air bersih mempunyai peran besar dalam penurunan
        kejadian  diare  terutama  pada  anak,  bahkan  juga  disebutkan
        ketersediaan  air  bersih  ini memberikan kontribusi pada penurunan
        angka kematian pada anak akibat diare. Hal ini menunjukkan bahwa
        peningkatan akses air bersih tidak hanya berperan dalam menciptakan
        smart environment, namun juga berperan dalam pencapaian smart
        living  yaitu  mampu  menunjang  kesehatan  masyarakat.  Smart
        environment dan smart living merupakan dua dari enam komponen
        penting untuk mewujudkan smart city.
            Penyakit  diare  masih  menjadi  permasalahan  kesehatan
        masyarakat  di  negara  berkembang,  karena  morbiditas  dan
        mortalitasnya  yang masih tinggi. Penyakit diare disebutkan sebagai
        penyebab utama kedua dari kematian anak di bawah usia 5 tahun.
        Secara global, hampir 1.7 milyar kasus diare pada anak terjadi setiap
        tahunnya  (WHO,  2017).  WHO  juga  melaporkan  bahwa  setiap
        tahunnya diare membunuh sekitar 525.000 anak di bawah lima tahun.
        Laporan  tersebut  juga  didukung  laporan  Unicef  yang  menyatakan
        bahwa  1.400  anak  di  bawah  lima  tahun  meninggal  setiap  harinya
        karena penyakit diare terkait dengan kurangnya air bersih dan sanitasi
        serta kebersihan yang memadai (Engineer Weekly, 2016). Di Indonesia
        sendiri,  laporan  insiden  diare  cenderung  naik.  Pada  tahun  2010,
        incidence rate (IR) penyakit Diare dilaporkan 411/1000 penduduk, naik
        jika dibandingkan IR tahun 2000 yaitu 301/1000 penduduk (Depkes RI,
        2011). Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2012 menyebutkan bahwa
        angka  kesakitan  nasional  diare  sebesar  214/1000  penduduk


     224  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245