Page 187 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 187
logam berat merkuri, dan oleh kegiatan industri yang membuang air
limbah ke badan air tanpa menghilangkan zat polutan yang
terkandung dalam air limbah berbagai industri itu. Masyarakat yang
bermukim di pinggiran sungai juga membuang limbah rumah tangga
mereka ke badan air (sungai atau air tanah).
Masalah air makin diperumit karena adanya masalah privatisasi air
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan air minum dalam
kemasan (AMDK) yang menguasai mata air sebagai sumber air
perusahaan (Andang, 2011). Air yang mengalir di sungai-sungai di
perkotaan sudah sangat tercemar dengan berbagai limbah sehingga
airnya berwarna kehitaman. Penyedotan air tanah oleh penduduk dan
oleh industri sertagedung-gedung juga menyebabkan menurunnya
ketersediaan dan kualitas air tanah, terutama kota yang dekat dengan
laut.
Pemerintah Indonesia sudah mengusahakan perbaikan akses
terhadap air bersih dan sanitasi (International Bank for Reconstruction
and Development/The World Bank, 2015). Sejak 2011 sekitar 55%
penduduk Indonesia memiliki akses kepada perbaikan pelayanan
penyediaan air bersih dan 56% penduduk pada perbaikan pelayanan
sanitasi. Ini merupakan peningkatan sebanyak 17% untuk
ketersediaan air bersih dan 31% untuk ketersediaan sanitasi yang
memadai sejak tahun 1993. Pemerintah terus berusaha untuk
mencapai tujuan penyediaan air bersih dan sanitasi yang memadai
bagi seluruh penduduk Indonesia pada tahun 2019.
Selanjutnya ada hubungan yang erat antara pengelolaan air dan
kebutuhan energi, yaitu air diperlukan untuk menghasilkan energi
seperti pada pembangkit listrik tenaga air, dan air memerlukan jumlah
energi yang besar untuk sistem penyediaan dan distribusinya. Masalah
diperberat dengan masih dimanfaatkannya sistem perlakuan terhadap
air limbah yang tidak ramah lingkungan. Lebih jauh lagi, dengan
berkembangnya Konsep Ekonomi Hijau, menyebabkan makin
meningkatnya kebutuhan akan air untuk menghidupi hijauan. Konsep
ekonomi hijau muncul karena kepedulian untuk mengurangi
ketergantungan pada fossil-based economy, untuk energi,
transportasi, produksi materi dan berbagai zat kimia (Eickhout, 2012).
Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City 171