Page 192 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 192
dinding, yang selanjutnya menyebabkan penghematan energi
yang signifikan untuk pendinginan ruang;
c. busa pelapis untuk isolasi yang berkinerja tinggi dan panel isolasi
vakum, untuk mengatasi cuaca dingin, yang bila diadopsi dapat
mengurangi biaya energi pemanasan dari 30% sampai 80% saat
musim dingin; dan
d. phase change materials (PCM), yaitu materials yang
memungkinkan dinding dan langit-langit bangunan menyerap dan
menyimpan panas berlebih di siang hari dan membuangnya di
malam hari, sehingga memoderasi suhu bangunan agar lebih
menyenangkan dan nyaman sepanjang hari.
Saat ini sudah dipasarkan materi dari PCM yang mudah terurai di
lingkungan dan bersumber dari bahan alami seperti minyak sawit,
minyak inti sawit, minyak lobak, minyak kelapa, dan minyak kedelai
(PureTemp). Bahan-bahan ini tidak beracun, tidak mudah terbakar dan
bila dikemas dengan benar tidak akan teroksidasi dan menjadi tengik,
dan akan stabil selama beberapa dekade. Bahan PCM yang berupa
lemak dan minyak terhidrogenasi sepenuhnya dapat stabil selama
beberapa dekade (PureTemp, 2017).
Seperti industri pembuatan PCM, banyak industri lain di bidang
kimia juga telah mempromosikan berbagai usaha perbaikan untuk
bahan-bahan bangunan dan telah memasarkannya. Dengan peran
positif dari pemerintah pusat dan daerah maka adopsi dari bahan-
bahan bangunan yang ramah lingkungan dan yang mendukung konsep
hemat energi dapat digalakkan.
Industri kimia juga berhasil merekayasa bahan-bahan bangunan
hasil olahan bahan alam dan bahan daur ulang yang lebih ringan dan
ramah lingkungan daripada beton, antara lain:
a. timbercrete, dibentuk dari pemadatan campuran bubuk gergaji
dan semen, ringan sehingga proses transportasi lebih murah, dan
mengurangi sampah bubuk gergaji;
b. ashcrete, berasal dari abuterbang yang merupakan produk
sampingan hasil pembakaran batubara;
176 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City