Page 196 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 196

Selain pengelolaan limbah cair, konsep ramah lingkungan dewasa
        ini  juga  telah  merambah  ke  dunia  sanitasi,  yang  termasuk  pada
        pengelolaan limbah pada rumah tangga (Maharani, 2015). Ilmu dan
        teknologi Kimia berhasil menciptakan bahan  fiberglass untuk septik
        tank  dan  penyaring  biologis,  serta  cairan  desinfektan  yang  ramah
        lingkungan.Kesemuanya  ini  diterapkan  pada  septik  tank  dengan
        penyaring  biologis  (biological  filter  septic  tank),  yang  dirancang
        dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki
        sistem  penguraian  secara  bertahap,  dilengkapi  dengan  sistem
        desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi,
        pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan
        khusus.Kotoran  diproses  untuk  penguraian  secara  biologis  dan
        filterisasi  secara  bertahap  melalui  tiga  kompartemen  (Septic  tank
        Biotech). Media kontak yang dirancang khusus dan sistem desinfektan
        sarana  pencuci  hama  yang  digunakan  sesuai  kebutuhan membuat
        buangan  limbah  kotoran tidak menyebabkan pencemaran pada air
        tanah  dan  lingkungan. Kelebihan septik tank jenis ini dibandingkan
        dengan septic tank konvensional: hasil buangan sesuai standar BPLHD
        dan digunakan lagi sebagai air bersih level 3, pemasangan praktis dan
        mudah,  tidak  membutuhkan  perawatan  khusus,  mengguna-
        kan biological  ball dan bio  filter,  tidak  mudah  penuh,  hemat  lahan
        galian,  tidak  mencemari  sumber  air  tanah  dan  dapat  di  tanam
        berdekatan dengan sumur.
            Selanjutnya  Prasetyono  (2017),    menjelaskan  ide  pengelolaan
        limbah,  yaitu  penggabungan  “dua”  teknologi  untuk  pengelolaan
        limbah  sampah  bagi  kota  besar  Indonesia.  Teknologi  itu  adalah,
        pertama  disebut  sebagai  teknologi  reaktor  “fermentasi  kontinyu”
        untuk sampah organik karena lebih ramah lingkungan (green), zero
        waste, sebab  tidak  ada  proses  pembakaran  secara  langsung.  Gas
        metana  yang  dihasilkan  dapat  langsung  digunakan  sebagai  bahan
        bakar “methane  engine” untuk  menghasilkan  listrik atau gas untuk
        memasak  di  dapur.  Teknologi  ini  juga  akan  menghasilkan  pupuk
        kompos  berkualitas  tinggi.Teknologi  yang  kedua  adalah    teknologi
        gasifikasi  yang  mampu  mengolah  jenis  sampah  anorganik,  seperti
        teknologi pirolysis. Jadi pasangan teknologi fermentasi kontinyu dan
        teknologi  pirolysis  adalah  “pasangan”  teknologi  yang  sangat  tepat


     180  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201