Page 149 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 149
dan KUB), sebagian besar belum memiliki pengetahuan yang cukup
tentang usaha perikanan yang berkelanjutan dan juga belum memiliki
skala usaha yang layak.
Selain itu, program-program pemerintah yang telah bergulir
seperti kredit investasi kecil (KIK), kredit modal kerja permanen
(KMKP), pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (PEMP), dan
pengembangan usaha mina pedesaaan-perikanan tangakp (PUMP-PT)
yang terkait dengan program pemberdayaan masyarakat nelayan dan
pesisir belum mampu mengangkat mereka secara signifikan menjadi
nelayan baik dari sisi tingkat kesejahteraan yang mapan maupun
tingkat pendidikannya. Lebih dari 75%, masyarakat nelayan di
Indonesia masih memiliki tingkat pendidikan rendah atau Sekolah
Dasar (Dahuri, 2002; Noviyanti, 2015).
Isu dan permasalahan tersebut menjadi suatu tantangan
bagaimana pemerintah dalam hal ini KKP, dapat membuat kebijakan
untuk program pemberdayaan dan pengembangan kapasitas nelayan.
Mengacu pada isi UU Nomor 7 Tahun 2016, pemerintah diharapkan
membuat kebijakan turunan khusus untuk program peningkatan
kapasitas nelayan secara terstruktur, jelas, terukur, dan
berkesinambungan. Dengan adanya program yang fokus dan khusus
tersebut diharapkan nelayan bertransformasi menjadi nelayan yang
handal dan bersaing di era globalisasi serta mampu terlibat dalam
usaha penangkapan perikanan yang berkelanjutan.
ANALISIS DAN STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS NELAYAN
Pada kajian ini analisis kesenjangan difokuskan pada aspek sosial-
ekonomi dan kelembagaan pada tingkat individu, kelompok, dan
tenaga pendidik/penyuluh dan manajemen organisasi Koperasi/KUB.
Strategi merupakan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu yang didukung oleh kebijakan
sebagai payung hukum yang tetap agar strategi yang diterapkan dapat
tercapai. Rumusan strategi dan kebijakan yang tepat dapat
menghasilkan luaran dan sasaran bagi pengembangan kapasitas
Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City 133