Page 152 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 152
3) Pengembangan manajemen dan mekanisme pasar yang
transparan dan akuntabel
4) Peningkatan dan kemudahan akses permodalan ke lembaga
keuangan
5) Kontrol dan peningkatkan sistem jual-beli dan harga hasil
tangkap ikan oleh nelayan secara transparan
C. Luaran dan Sasaran yang diharapkan
1) Sistem pengelolaan Koperasi dan KUB yang lebih profesional
dan memberikan manfaat sebagai sarana pemberdayaan
masyarakat nelayan
2) Pengurus yang profesional dan anggota yang mapan dan
mandiri
3) Sistem jual-beli yang transparan melalui UPT PP/TPI
4) Kemudahan nelayan kecil mendapat akses modal dan
informasi usaha perikanan
D. Pemangku Kepentingan (Stakeholder)
Secara umum pemangku kepentingan pada analisis aspek
kelembagaan antara lain KKP, Kementerian Terkait, UPT Pelabuhan
Perikanan/TPI, dan Lembaga keuangan.
PENUTUP
Kesimpulan dari hasil kajian ini adalah dari enam program utama
kegiatan DJPT-KKP periode 2010-2015, lebih diprioritaskan pada
pengembangan, pengelolaan dan pembangunan usaha, sarana dan
prasarana, dan kelembagaan, belum memprioritaskan program secara
khusus untuk meningkatkan kapasitas nelayan tradisional dan kecil.
Fakta dan data menunjukan mayoritas nelayan Indonesia lebih
dari 80% masih didominasi oleh nelayan kecil yang memiliki armada
tangkap tradisonal dengan bobot < 5 GT dengan tingkat kesejahteraan
masih rendah. Formulasi strategi yang perlu dilakukan untuk
terwujudnya kapasitas nelayan yang dapat menunjang pengelolaan
perikanan tangkap berkelanjutan untuk aspek sosial-ekonomi adalah
pengembangan kemitraan antara nelayan tangkap kecil (anak asuh)
136 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City