Page 150 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 150
nelayan yang dapat mendukung pembangunan dan pengelolaan
perikanan tangkap secara berkelanjutan.
Hasil analisis kesenjangan, strategi dan kebijakan, luaran dan
sasaran, dan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait untuk
peningkatan kapasitas nelayan, dijelaskan sebagai berikut.
1. Aspek Sosial-Ekonomi
a. Kesenjangan peningkatan kapasitas nelayan
1) Mayoritas nelayan kecil (< 5 GT)
2) Tingkat Pendidikan rendah (> 70% tingkat SD)
3) Manajemen usaha lemah, keterampilan yang minim, dan
tingkat kesejahteraan rendah
4) Keterbatasan tenaga penyuluh perikanan yang profesional
baik kuantitas maupun kualitas
5) Program khusus pengembangan kapasitas nelayan belum
diadakan secara terstruktur dan berkesinambungan.
b. Strategi dan Kebijakan
1) Pengembangan kemitraan antara nelayan tangkap kecil (anak
asuh) dengan kelompok UMKM dan industri perikanan
menengah atas (induk asuh) yang saling menguntungkan dan
dapat meningkatkan kapasitas serta kesejahteraan nelayan
kecil.
2) Pengembangan program khusus untuk peningkatan faktor
internal kapasitas nelayan.
3) Alokasi anggaran khusus secara berkesinambungan baik dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau
Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk
pengembangan kapasitas nelayan dan tenaga penyuluh
lapangan.
4) Pengembangan pusat-pusat sarana dan prasarana pendidikan
formal dan non-formal khusus bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Kelautan dan Perikanan (IPTEK-KP) yang memadai
untuk meningkatkan standarisasi kompetensi kapasitas
nelayan baik yang sudah lama maupun generasi muda.
134 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City