Page 151 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 151
c. Luaran dan Sasaran yang diharapkan
1) Kemitraan yang saling menguntungkan antara pelaku usaha
perikanan dengan nelayan sebagi mitra usaha
2) Nelayan sejahtera/handal dan penyuluh yang profesional,
pemahaman dan partisipasi dalam konsep usaha perikanan
yang berkelanjutan meningkat
3) Program pendidikan untuk peningkatan kapasitas nelayan
yang tepat guna, dan berkesinambungan
4) Kapasitas kompetensi nelayan meningkat
d. Pemangku Kepentingan (Stakeholder)
Para pemangku kepentingan yang dapat dilibatkan dalam program
khusus pengembangan kapasitas nelayan kecil antara lain adalah KKP
(DJPT), Kementerian Terkait (BUMN, Industri dan Perdagangan,
Koperasi, Ristek/Dikti, Keuangan), Perguruan Tinggi, Sekolah Kejuruan,
Lembaga Swadaya Masyarakat (World Wildlife Fund (WWF),
Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), Non-profit), Pelaku
Usaha Perikanan, kelompok Nelayan (Kecil, Tradisional, dan Nelayan
Buruh), dan Tenaga Penyuluh Perikanan.
2. Aspek Kelembagaan
A. Kesenjangan Kapasitas
1) Peran kelembagaan koperasi dan Kelompok Usaha Bersama
(KUB) masih lemah baik modal, manajemen usaha dan sebagai
sarana pemberdayaan nelayan
2) Peran pelabuhan perikanan belum optimal dalam manajemen
pasar, sistem jual beli produksi perikanan dan distribusi ikan
(stabilitas harga, sarana, dan prasarana pendukung)
3) Akses permodalan dan informasi ke lembaga keuangan bagi
nelayan kecil masih sulit
B. Strategi dan Kebijakan
1) Peningkatan manajemen usaha dan permodalan Koperasi dan
KUB perikanan yang lebih profesional, mapan dan mandiri
2) Peningkatan kualitas dan kapasitas diri anggota pengurus baik
koperasi maupun KUB Perikanan
Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City 135