Page 34 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
P. 34
mempcrluas kesempatan, meningkatkan akses, dan meningkatkan
partisipasi dalam pendidikan universitas bagi masyarakat Indonesia.
MODEL DUAL MODE
Banyak program PJJ dikembangkan di universitas yang
mcncrapkan model dual mod, dengan mendirikan suatu unit atau
divisi khusus yang menangani siswajarakjauh. Dalam model ini
ada dua kelompok siswa, yaitu mereka yang belajar secara tatap
muka di kelas, dan mcreka yang belajar secarajarakjauh tanpa atau
dcngan syarat tatap muka yang sangat minimum. Dua kelompok
siswa ini secara teoritis mendapatkan pclayanan yang sebanding dari
lembaga, sekalipun kcnyataannya mahasiswa tatap muka memiliki
lcbih banyak kemudahan dalam hal akses ke berbagai sumbcr
bela jar di kampus. Secara historis, model dual mode dipergunakan
untuk menangkal kecurigaan terhadap PJJ sebagai menurunkan
standar pendidikan. Kcsamaan penghargaan antara pembelajaran
tatap muka danjarakjauh dapat dicapai dengan menugaskan staf
akademik yang sama mengajar dan menguji dua kclompok siswa
yang berbeda. Keduanya mendapatkan gelar yang sama, sckalipun
metode pembelajaran mereka berbeda. Ncgara sepcrti Australia dan
New Zcland adalah pclopor penerapan model dual mode untuk
pendidikan tinggi.
Pada universitas dual mode, dua kelompok mahasiswa
memiliki karakteristik yang sangat berbeda dalam banyak hal.
Mahasiswa tatap muka umumnya lebih muda dan mengikuti
pendidikan universitas langsung setelah menamatkan sekolah
mcncngah. Mahasiswajarakjauh umumnya lebih tua, lebih kaya
dalam pengalaman hidup maupun pekerjaan, memiliki kcluarga,
serta komitmen lainnya. Banyak di antara mercka bahkan tidak
ry.1enamatkan sckolah mcnengah atas dan mereka masuk universitas
melalui skema 'matang usia', yang dimungkinkan tcrjadi di negara
maju. Banyak orang beranggapan bahwa mahasiswa jarak jauh
merupakan mahasiswa 'kelas dua', sebagaimana banyak orang
beranggapan bahwa PJJ adalah upaya menyediakan pcndidikan
'peluang kedua'. Sebelum diperkenalkannya sistem universitas
20