Page 19 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
P. 19
3. Desain yang mengundang mahasiswa untuk betiukar pikiran,
bertanya, dan membuat pertimbangan-pertimbangan tentang
materi apa yang hams difokuskan.
4. Upaya untuk mcmotivasi mahasiswa untuk mcmpunyai
kctertarikan terhadap materi yang diajarkan.
5. Gaya penulisan materi yang persnnali::ed, seperti pcnggunaan
bahasa orang pertama.
6. Batasan yang jelas pada pergantian tema/topik materi, sepcrti
dengan mcnuliskan pergantian topik secara eksplisit, ataujika
dalam bcntuk terekam (kaset), dcngan pengisi suara yang
berheda.
Sejalan dcngan Holmberg, Scwart ( 1984) menyoroti
pentingnya interaksi antara mahasiswa dengan 'doscn' dalam PJJ.
Menurut Sewart, bahan ajar yang diproduksi scbclum proses belajar
mengajar (pre-produced teaming materials) tidak mungkin dapat
menggantikan fungsi dan peran doscn konvensional secara scratus
pcrsen. Lebih lanjut Sewati mengatakan bahwa kctiadaan umpan
balik yang segera kcpada mahasiswa jarakjauh dapat menjadi
bumerang bagi basil bclajar mereka. Mahasiswa mempunyai
kebutuhan yang bcrbeda yang kadang kala tidak sccara langsung
berhubungan dcngan matcri ajar, dan ini tidak mungkin diakomodasi
oleh bahan ajar yang diproduksi secara masal. Olch karena itu,
Sewart menekankan pentingnya pclayanan bantuan belajar bagi
mahasiswa.
Salah satu bentuk bantuan bclajar tcrscbut adalah dcngan
penunjukan tutor-konselor, yang selain menjadi tutor mala kuliah
juga mempunyai tanggung jawab untuk membimbing mahasiswa
(baik sccara akademik maupun non-akadcmik) dalam masa-masa
awal studi mercka. Sewart percaya bahwa dcngan adanya bantuan
tutor-konselor yang akan bcrfungsi sebagai doscn dan pcmbimbing
scpcrti dalam pcndidikan konvcnsional, kualitas proses belajar pada
PJJ dapat ditingkatkan.
Secara umum, dcngan perkembangan dua paradigma terscbut,
praktik PJJ sclalu berusaha mcnyeimbangkan aspek akses dan
kualitas (dalam arti intensifikasi interaksi). Peningkatan intcraksi
5