Page 74 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 74
(UNESCO, 1986). Sementara pada negara-negara berkembang radio di-
kategorikan sebagai barang yang cukup terjangkau harganya dan mudah
didapat (Verduin,1991). Hal ini menunjukkan bahwa radio merupakan
sebuah media yang memiliki aksesibilitas tinggi. Dalam PTJJ media radio
juga dikenal sebagai media yang cukup banyak digunakan sebagai sarana
untuk menyampaikan materi ajar. Kenyataan ini tidak hanya disebabkan
oleh biaya produksi yang relatif lebih murah dibandingkan dengan media
lain, tetapi juga karena kemampuannya untuk menjangkau daerah lebih
luas dan terpencil. Hal ini yang diungkapkan pula oleh Bansal dan Chau-
dary ( 1999) bahwa :
"Radio has a great potential to support learning at a distance ... Radio
broadcasting has its inherent strength and sphere of influence. It has
outreach among the masses and is a more affordable medium. It can
transcend literacy and geographical barriers and reach out to remote
areas and hilly terrains with relatively low cost technology" (hal. 1).
Walaupun media radio memiliki beberapa keunggulan untuk diman-
faatkan dalam PTJJ, kelemahan media ini perlu pula dicermati. Pene-
litian di The United Kingdom Open University di lnggris tentang pemanfaat-
an media radio menunjukkan bahwa walaupun program radio sangat
memotivasi, ternyata peserta didik mengalami kesulitan belajar melalui
radio. Pada umumnya peserta didik mengalami kesulitan berkonsentrasi
mendengarkan program yang berdurasi 20 menit. Bahkan berdasarkan
basil penelitian, durasi sebaiknya tidak lebih dari 15 menit atau bahkan 10
menit (Bates, 1986). Hal ini merupakan suatu fakta yang tidak dapat
dielakkan mengingat media radio bersifat transistory, artinya materi ajar
yang disiarkan melalui radio cepat berlalu dan mudah dilupakan. Sebagai
dampak karakteristik ini, media radio lebih tepat digunakan untuk me-
nyampaikan materi ajar yang bersifat umum, auditif, konkrit, sehingga
67