Page 32 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 32

Pendidikan Terbuka untuk Indonesia Emas


                 dapat memenuhi hak setiap warga negara untuk memperoleh
                 pendidikan.  Sistem  pendidikan  seperti  apa  yang  dapat
                 memenuhi  amanat  dari  Deklarasi  Hak  Azasi  Manusia  serta
                 UUD 45 tersebut? Tentu suatu sistem pendidikan yang inklusif
                 dan dapat menjangkau setiap warga negara, sistem pendidikan
                 yang dapat memfasilitasi demokratisasi layanan pendidikan,
                 sistem pendidikan yang egaliter, serta sistem pendidikan yang
                 berkeadilan bagi semua warga negara di mana pun mereka
                 berada.


                 KONSEP PENDIDIKAN TERBUKA
                 Pendidikan  Terbuka  (open  education) adalah  suatu  konsep
                 yang  menekankan  pada  keterbukaan  akses,  inklusivitas
                 sistem,  dan  transparansi.  Bates  (1995)  mendefinisikan  open
                 education  sebagai  suatu  kondisi  ideal  sistem  pendidikan
                 yang  dapat  diakses  oleh  setiap  orang  tanpa  kendala  atau
                 dengan kendala minimal. Sehingga dalam konsep pendidikan
                 terbuka,  fleksibilitas  sistem  untuk  menghilangkan  kendala
                 yang disebabkan oleh usia, waktu, lokasi tempat tinggal dan
                 keadaan ekonomi seseorang menjadi sangat sentral.

                 Sebagai suatu paradigma, pendidikan terbuka telah ada jauh
                 sebelum lahirnya gerakan-gerakan (movements) keterbukaan
                 lain seperti open source software, open courseware, ataupun
                 open  educational  resources.  Peters  (2008)  menyebutkan
                 bahwa awal sejarah pendidikan terbuka dapat ditelusuri dari
                 suatu percobaan yang dilakukan pada sebuah sekolah khusus
                 di awal abad ke-20. Percobaan tersebut diinspirasi oleh teori
                 politik  dan  psikologi  kontemporer  yang  berupaya  untuk
                 memberikan jalur alternatif dari mainstream yang umumnya
                 berafiliasi  dengan  masyarakat  atau  institusi  yang  didukung
                 secara  politis.  Gagasan  awal  ini  jelas  berhubungan  dengan
                 freedom  of  movement  dan  keinginan  untuk  menjembatani
                 ‘jarak’ yang mulai menjadi concern di akhir abad ke-19.





                                           22
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37