Page 88 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 88
l'annr·n. Kua/irm dalm11 Prmhe/ajaran
pengajar atau materi bidang ilmu (teacher-centered atau content-
centered) menuju budaya pembelajaran yang berfokus pada
siswa Ieiah dimulai sekitar akhir tahun 1960-an. Namun demiki-
an. sampai sekarang pembelajaran tradisional yang berbasis
pada tenaga pengajar atau materi bidang ilmu (pemenuhan
kurikulum) masih sangat umum dijumpai.
Pada prinsipnya, perubahan budaya pembelajaran
dilandasi oleh tiga perkembangan yang marak akhir-akhir ini
sehagai hasil dari berbagai penelitian tentang pembelajaran. Tiga
asumsi tersebut adalah kemampuan intelektual yang bervariasi,
otak manusia yang selalu haus akan makna, dan tantangan yang
cukup untuk dapat memacu siswa belajar dengan baik.
B. Kemampuan lntelektual yang Bervariasi
Dari berbagai penelitian tentang kemampuan intelektual,
ada tiga pemikiran utama yang dapat disimpulkan, yaitu bahwa
kemampuan intelektual itu multifaset, bukan sesuatu yang bersifat
tunggal. Gardner ( 1991, 1993, 1997), pakar multiple intelligences
menyatakan bahwa manusia memiliki delapan kemampuan
intelektual secara bersamaan. Sementara itu, Sternberg (1985,
1988, 1997) menyatakan ada tiga jenis kemampuan intelektual
manusia (analytical, practical, dan creative). Sebelum Gardner
dan Sternberg, ada Thorndike, Thurston, dan Guilford yang Ieiah
mengidentifikasi adanya berbagai tipe kemampuan intelektual.
Dari berbagai perkembangan tersebut dapat disimpulkan bahwa
manusia berpikir, belajar, dan berkreasi dalam beragam cara.
Perkembangan dan kemajuan dari potensi yang dimiliki oleh
manusia sangat dipengaruhi oleh kepadanan antara apa yang
dipelajari manusia, dan bagaimana cara manusia mempelajarinya
berdasarkan kemampuan intelektualnya.
72