Page 423 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 423
Cakrawala Pendidikan 2
media (teks, audio, televisi, computing) melalui jaringan global
komputer ini memungkinkan dirancangnya suatu pembelajaran
yang fleksibel karena teknologi the world wide web (WWW)
memfasilitasi berbagai kemungkinan bentuk interaksi antara
peserta didik dan penyelenggara pendidikan (termasuk instruktur/
tutor), baik secara real time (synchronously) maupun lunda
(asynchronously). Berdasarkan dua jenis komunikasi yang dapat
dilakukan ini, Moore (2001) mengkategorikan e-learning kedalam
synchronous dan asynchronous e-leaming.
"Synchronous e-learning imitates a classroom,
which means classes take place in real-time and
connect instructors and students via streaming audio
or video or through a chat room. Asynchronous e-
learning lets a student access prepackaged training
on his own time, working at his own pace and
communicating with the instructor or other students
through e-mail". (Simamora, 2002:1)
C. Penerapan E-learning dan Kasus Universitas
Terbuka
Sejak aplikasi Internet memasuki dan semakin dikenal
oleh kalangan dunia pendidikan, banyak praktisi pendidikan yang
mulai mengembangkan pembelajarannya dengan memanfaatkan
teknologi tersebut. Seperti sudah dikemukakan, dimulai dengan
aplikasi konferensi maya (computer conferencing) dan surat
elektronik (e-maiQ untuk komunikasi diantara komunitas pendidik-
an, penerapannya kemudian merambat ke digitalisasi bahan ajar
kedalam format HTML untuk didistribusikan melalui Internet.
Dengan semakin berkembangnya aplikasi the WWW, penerapan
pembelajaran berbasis jaringan (web-based learning) yang
kemudian dikenal dengan istilah e-learning pun semakin
meningkat.
405