Page 400 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 400

Haryono,  Ke/as  Virwal:  l'engertian,  Potensi ....



        juga dapat memonitor apakah  siswa  berusaha untuk mempelajari
        ulang  isi  pelajaran  yang  belum  dikuasainya,  sehingga  akhirnya
        semua soal  dapat dikerjakan dengan betul.  Guru dan  siswa juga
        dapat  menyusun  jadwal  kegiatan  siswa  selama  satu  semester.
        Siswa  dapat  melihat  dengan  mudah  kapan  tugas  harus
        diserahkan  (submitted atau  sent),  kapan  chatting akan  dilakukan,
        kapan ujian harus diambil dan sebagainya.
               Di  samping  itu,  guru  atau  dosen  juga  dapat  meng-
        evaluasi  kemajuan  belajar siswa secara  on  line.  Guru  atau  dosen
        dapat  menyusun  soal  latihan,  soal  ulangan,  soal  ujian  tengah
        semester,  maupun  soal  ujian  akhir  yang  dilaksanakan secara  on
        line.  Soal-soal  yang  diberikan  secara  on  line  dijawab  atau
        dikerjakan secara on line juga. Guru atau dosen dapat memeriksa
        pekerjaan siswa dan  menyampaikan hasilnya secara on line juga.
        Dalam  hal  ini  kerahasiaan  nilai  siswa  dapat  dijaga  dengan  baik.
        Artinya,  yang  dapat  mengetahui  11ilai  seorang  siswa  untuk  mata
        pelajaran  atau  mata  kuliah  tertentu  hanya  siswa  bersangkutan
        dan  gurunya  atau  dosennya  saja.  Dengan  cara  ini  siswa  akan
        dapat  memperoleh  umpan  balik  (feedback)  secara  cepat  (almost
        immediate).  Hal  ini  merupakan  keuntungan  yang  sangat  besar,
        sebab  siswa  pendidikan  terbuka  dan  jarak  jauh  biasanya  harus
        menunggu  waktu  yang  cukup  lama  untuk  memperoleh  umpan
        balik (feedback) dari guru atau dosennya.
               Namun  demikian,  sistem  evaluasi  secara  on  line  sering
        dipertanyakan  orang  mengenai  tingkat  kepercayaannya.  Bagai-
        mana  guru  atau  dosen  dapat  mengetahui  bahwa  siswa  itu
        sendirilah  yang  mengerjakan  soal  yang  diberikan.  Bukankah  ada
        kemungkinan orang lain  atau joki  (jockey) yang  mengerjakan soal
        itu?  Ujian  yang  diawasi  secara  ketat  saja,  misalnya  seperti  ujian
        masuk  perguruan  tinggi  (SIPENMARU),  banyak  joki  yang
        berusaha  membantu  calon  mahasiswa,  apalagi  sistem  ini  tidak
        ada pengawasannya.



        382
   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404   405