Page 301 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 301
/11/wiri dU. r>mnpak Otonomi nanah Terhadap Ta/17111711 ...
m1si masing-masing. tetapi harus melakukan penyesuaian dengan
sekolah negeri.
Setelah kemerdekaan terjadi perubahan pesat di bidang
pendidikan. ldeologi pendidikan nasional disesuaikan dengan
dasar dan cita-cita bangsa dan negara yang merdeka. Dengan
Pancasila sebagai landasan idiil, pembaharuan dan penyesuaian
di btdang pendidikan diarahkan untuk pemberian kesempatan
pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat, pengembangan
peserta didik sebagai warga negara yang bertanggung jawab,
serta penerapan wajib belajar 6 tahun {Oepdikbud, 1985).
Pada tahun 1946, Panitia Penyelidik Pengajaran dibentuk
dengan tugas menyusun struktur baru sistem persekolahan,
menetapkan kurikulum dan bahan pelajaran, serta menyiapkan
rencana pelajaran {Djojonegoro, 1996). Salah satu hasil kerja
panitia tersebut adalah rumusan tujuan pendidikan, yaitu
menjadikan warga negara sejati yang bersedia menyumbangkan
tenaga dan pikirannya untuk kepentingan masyarakat dan negara
dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Hingga tahun
1950. sistem persekolahan dibagi menjadi pendidikan rendah
(Sekolah Rakyat). pendidikan umum yang terdiri dari Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Tinggi {SMT),
serta Sekolah Guru untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik.
Pada tahun 1950-an. untuk memberi kesempatan belajar
seluas-luasnya kepada masyarakat serta meningkatkan kualitas
pendidikan, pemerintah melakukan berbagai upaya dengan
memfokuskan pada penambahan jumlah sekolah rakyat,
mengubah lama belajar di SR dari tiga ta~un menjadi enam tahun
secara bertahap. Dampak kebijakan ini adalah peningkatan
JUmlah siswa SO, SMP, dan SMA secara tajam. Namun demikian,
jumlah masyarakat yang buta huruf masih sangat besar. Melalui
Jawatan Pendidikan Masyarakat. pemerintah mengadakan upaya
peningkatan partisipasi pendidikan melalui berbagai kursus
284