Page 245 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 245
Clwilrmi. ntonomi Pendidii.:nn: Suntu
Anggaran pendidikan untuk Indonesia hanya sebesar
1.4% GNP; sedang negara tetangga seperti Australia sebesar 5,6;
Malaysia 5,2; Thailand 4,1; dan Singapura 3,0. Khusus dana
pendidikan di Indonesia 7,9% berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN), sedang negara-negara maju
menggunakan dana lebih dari 15% dari APBNnya (Depdiknas,
2002).
Demikian juga dikatakan oleh Tagela (2002) bahwa
anggaran pendidikan pada setiap APBN tidak pernah mencapai
10% dari total APBN, bahkan yang terparah adalah APBN tahun
2001 dengan anggaran pendidikan hanya 3,83% dari total APBN.
Walaupun sektor pendidikan masih mendapat alokasi dana dari
DAU yang merupakan dana yang disalurkan kepada daerah
berdasarkan luas suatu daerah, jumlah penduduk, pendapatan
asli daerah (PAD) dan kriteria lainnya, namun dari DAU tersebut
penggunaan terbesar adalah untuk membayar gaji pegawai
otonom.
Dari kenyataan di alas ternyata kewenangan pendidikan
yang dilimpahkan ke daerah, tidak dibarengi dengan anggaran
yang memadai, dengan alasan anggaran pendidikan yang
diajukan kurang realistis harus realistis dengan keadaan
perekonomian dewasa ini.
Selain anggaran yang belum memadai nampaknya belum
atau tidak diikuti kesiapan daerah untuk pelaksanaan otonomi
daerah tersebut, lebih-lebih kalau persiapan aparat di daerah
belum menyadari arti penting pen~idikan. Akibat dari anggaran
pendidikan yang rendah menyebabkan mutu pendidikan juga
rendah. Di samping anggaran yang rendah, mutu juga dapat
menurun karena rendahnya gaji tenaga pendidik khususnya gaji
guru. Kurikulum belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
dan sarana prasarana yang kurang optimal dan memadai, serta
tidak adanya standar nasional tentang kelulusan.
228