Page 197 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 197
Cokrmmfo !'r111hdikn11 2
society) maka pengetahuan harus menjadi sesuatu yang dapat
dikelola dengan baik agar dapat digunakan untuk kemajuan
individu, organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan.
Menyimpan pengetahuan secara baik sehingga dapat dipanggil
kembali dengan mudah untuk berbagai keperluan adalah suatu
hal yang menantang dan cukup sulit untuk dilakukan. Data yang
disimpan dalam jumlah yang besar harus dapat diakses setiap
saat dengan cara yang cepat dan tepat.
Prinsip penyimpanan informasi tersebut tidak lain
didasarkan pada pendekatan sistem sebagai basic system yaitu
input, proses dan output Proses penyimpanan itu dikenal sebagai
sistem informasi yang fungsinya tiada lain adalah
" ... the means by which data is turned first into
information and then into knowledge. It also means
by which organizational memory is achieved and
shared. InformatiOn management and information
systems do not rely on technology Technology
allows more to be done, but it is only a tool. Indeed it
is not even the most important and powerful tool that
falls to the human mind and its ability to be creative".
(Wilson, 1997 15).
Apa yang dapat kita petik dari pandangan Wilson (1997)
tersebut ialah bahwa walaupun kehadiran teknologi untuk
kepentingan pendidikan memberi kemungkinan yang luas pada
pendidikan namun yang paling penting dan paling besar
peranannya untuk penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan
adalah pemikiran dan kemampuan manusia untuk lebih kreatif.
Agar teknologi dapat menjadi powerful tool untuk pendidikan
maka hal itu amat bergantung pada manusianya. Penyiapan
manusia untuk memanfaatkan teknologi secara optimal adalah
persoalan tersendiri dari pemanfaatan teknologi dalam pendi-
dikan. Computer Assisted Instruction/Learning (CAIIL), misalnya,
adalah bukti bahwa komputer hanya sebagai alat untuk
181