Page 150 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 150

Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik  137


                 Membidik Niat Mahasiswa Universitas Terbuka
                          Dalam Mengikuti Tutorial Online

                              Devi Ayuni dan Andy Mulyana

               PENDAHULUAN

                   Seiring  dengan  perkembangan  Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi
               (TIK) yang semakin pesat, kebutuhan akan sistem belajar mengajar berbasis
               TIK  menjadi  tidak  terelakkan  lagi.  Sistem  belajar  mengajar  ini  kemudian
               dikenal dengan sebutan e-learning. Menurut Kahiigi et al. (2007), e-learning
               adalah penyampaian bahan pembelajaran melalui media elektronik seperti
               internet, TV, CD-ROM, dan lain-lain. Saat ini, popularitas e-learning semakin
               meningkat  karena  biaya  yang  rendah,  ekspansi  internet  yang  cepat,  dan
               peningkatan permintaan sistem belajar yang inovatif (Zhang et al., 2004). Di
               Amerika  Serikat  pada  tahun  2009,  sekitar  12  juta  dari  20.4  juta  siswa
               program sarjana mengikuti sekurangnya satu program e-learning. Angka ini
               diproyeksikan mencapai 22 juta siswa di tahun 2014 (Nagel, 2009).
                   Universitas Terbuka (UT) sebagai perguruan tinggi negeri dengan sistem
               pendidikan  jarak  jauh  telah  memulai  e-learning  sejak  awal  berdiri  tahun
               1984. Untuk melayani 579.261 mahasiswa aktif, UT menyiapkan bahan ajar
               berupa  bahan  ajar  cetak  dan  bahan  ajar  non  cetak.  Bahan  ajar  cetak
               berbentuk  Buku  Materi  Pokok  (BMP)  untuk  masing-masing  matakuliah.
               Sedangkan bahan ajar non cetak berupa Computer Aided Instructional (CAI
               Interaktif),  CD  audio,  web  suplemen,  dry  lab,  atau  tutorial  online  (Tuton).
               Bentuk-bentuk  bahan  ajar  non  cetak  yang  disediakan  UT  sesuai  dengan
               sistem e-learning menurut Kahiigi et al. (2007).
                   Tuton memiliki manfaat yang sangat besar untuk mahasiswa. Menurut
               Puspitasari dan Huda (2000) dalam Daulay dan Zaman (2012), melalui tuton
               interaksi  mahasiswa  dan  tutor  dapat  berlangsung  lebih  cepat  dimana
               mahasiswa  langsung  menerima  jawaban,  masukan  atau  perbaikan  materi
               yang tidak dipahami dari tutor. Selain itu, tuton dapat dijadikan alternatif
               layanan tutorial bagi mahasiswa yang memerlukannya.Dari masa registrasi
               2013.1-2014.2, jumlah matakuliah yang ditawarkan dalam tuton bertambah
               sebesar  11%  dan  peserta  tuton  meningkat  52%.  Bila  pada  masa  registrasi
               2013.1  jumlah  mahasiswa  peserta  tuton  108.942  orang,  maka  pada  akhir
               2014.2 meningkat menjadi 226.479 orang (Tabel 1).
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155