Page 152 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 152

Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik  139


                   Untuk  mengetahui  sampai  sejauh  mana  kebermanfaatan  tuton  bagi
               mahasiswa, telah dilakukan suatu penelitian. Tujuan utama dari penelitian
               ini  adalah  menguji  interelasi  diantara  anteseden  kualitas  jasa,  komitmen,
               kepuasan, dan niat mahasiswa UT untuk mengikuti Tuton. Beberapa peneliti
               percaya  bahwa  sikap  kepuasan  dibentuk  oleh  pelanggan  ketikanilai  yang
               diterima dari produk melebihi harapan pra-pembelian (Oliver, 1980).Sebuah
               cara  yang  efektif  untuk  mengukur  kepuasan  pengguna  adalah  dengan
               menilai hubunganantara kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan (Pitt et
               al.,  1995).  Athiyaman  (1997)dan  DeShields  et  al.  (2005)  telah  meneliti
               kepuasan  siswadalamkontekskepuasan  pelanggan  dan  kualitas  layanan.
               Kualitas layanan adalah sejauh mana suatu layanan memenuhi kebutuhan
               pelanggan  (Wiesniewski  dan  Donnelly,  1996).  Kualitas  layanan  adalah
               perbedaan  antara  ekspektasi  layanan  pelanggan  dan  pelayanan  yang
               dirasakan  (Parasuraman  et  al.,  1985).  Ketidakpuasan  terjadi  ketika
               ekspektasi  lebih  besar  dari  kinerja  dan  kualitas  yang  dirasakan  kurang
               memuaskan  (Parasuraman  et  al.,  1985).  Kepuasan  pelanggan  dapat
               memediasi hubungan antara persepsi kualitas dan loyalitas pelanggan (Hsu
               et al., 2008).
                   Institusi  pendidikan  tinggi  sering  dikonseptualisasikan  sebagai  bagian
               dari  industri  jasa.  Oleh  karena  itu,  institusi  pendidikan  tinggi  memberikan
               perhatian  lebih  pada  pemenuhan  harapan  dan  kebutuhan  mahasiswa
               sebagai pelanggan (DeShields et al., 2005). Athiyaman (1997) dan DeShields
               et  al.  (2005)  telah  meneliti  kepuasan  siswa  dalam  konteks  kepuasan
               pelanggan  dan  kualitas  jasa.  Athiyaman  (1997)  menemukan  bahwa
               karakteristik jasa adalah 1) penekanan pada pengajaran siswa dengan baik;
               2)  kesediaan  staf  untuk  konsultasi  siswa;  3)  layanan  perpustakaan;  4)
               fasilitas  komputasi;  5)  fasilitas  rekreasi;  6)  ukuran  kelas;  7)  tingkat  dan
               kesulitan  konten  subjek;  8)  beban  kerja  siswa.  DeShields  et  al.  (2005)
               menyatakan bahwa siswa yang tidak puas akan mengambil matakuliah lebih
               sedikit atau sepenuhnya meninggalkan perkuliahan. DeShields et al. (2005)
               percaya  bahwa  adanya  kompetisi  yang  ketat  di  pasar  pendidikan  tinggi,
               universitas  harus  mulai  menilai  dan  mengadopsi  strategi  orientasi
               pemasaran  yang  memenuhi  kebutuhan  pasar.  Mereka  mendapat  manfaat
               dari memahami kebutuhan pelanggan, memodifikasi dan meningkatkan jasa
               agar  berhasil  memberikan  layanan  berkualitas  tinggi.  Dalam  pasar  yang
               kompetitif  diperlukan  pemahaman  menyeluruh  tentang  pasar  sasaran
               termasuk siswa dan pemangku kepentingan.
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157