Page 63 - Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif
P. 63

4.  Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus
                   dapat semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan
                   pro-duk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat
                   secara kontinyu
               5.  Inovasi  bisa  menghasilkan  pertumbuhan  lebih  cepat,  meningkatkan
                   segmen pasar, dan mencipta-kan posisi korporat yang lebih baik

                   Menurut Bharadwaj  et al (1993) kemampuan perusahaan untuk terus
               melakukan inovasi terhadap produk – produknya akan menjaga produk tetap
               sesuai  dengan  keinginan  dan  kebutuhan  pelanggan.  Gatignon  dan  Xuerob
               (1997)  inovasi  produk  terdiri  dari  3  hal  penting  yaitu  keunggulan  produk,
               keunikan  produk,  serta  biaya  produk.  Produk  inovasi  dapat  gagal  karena
               banyak alasan. Kesalahan menerapkan strategi  menjadi sebab yang sering
               terjadi,  sebab  lainnya  yaitu  desain  produk  yang  tidak  inovatif,  salah
               memperkirakan  persaingan,  masalahnya  terletak  pada  desain  atau  biaya
               produksinya jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan. Tidak cepat bergerak
               juga dapat menimbulkan masalah, cepatnya laju pertumbuhan kebanyakan
               produk di pasaran. Menurut Henard dan Szymanski (2001) inovasi produk
               merupakan  strategi  untuk  meningkatkan  nilai  produk  sebagai  komponen
               kunci sukses operasi bisnis yang membawa perusahaan memiliki keunggulan
               kompetitif.

               Kewirausahaan
                   Entrepreneur  berasal  dari  bahasa  Perancis  yaitu  entreprendre  yang
               artinya  memulai  atau  melaksanakan.  Wiraswasta/wirausaha  berasal  dari
               kata:  Wira:  utama,  gagah  berani,  luhur;  swa:  sendiri;  sta:  berdiri;  usaha:
               kegiatan produktif. Adapun wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang
               yang tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu para pedagang, pengusaha,
               dan  orang-orang  yang  bekerja  di  perusahaan  swasta,  sedangkan
               wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri.
                   Entrepreneurship  merupakan  bidang  riset  yang  memiliki  akar  teoretis
               pada abad ke-18, ketika banker Irish Richard Cantillon (1755) menggunakan
               istilah  ini  untuk  membedakan  entrepreneur  yang  bekerja  sendiri  (self-
               employed entrepreneurs) dari pekerja yang dipekerjakan (employed workers)
               (Kraus et al, 2011). Dia yang pertama menghubungkan entrepreneurship dan
               pengambilan risiko berdasarkan kondisi ketidakpastian. Selanjutnya, elemen
               inovasi (Schumpeter, 1993 [1934]) dalam Kraus et al., (2011) dan perilaku
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68