Page 175 - Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif
P. 175

ini  akan  mempunyai  implikasi  terhadap  pelaku  bisnis  kecil  dan
                       menengah berupa pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada
                       UMKM.  Jika  kondisi  ini  tidak  segera  dibenahi  maka  akan
                       menurunkan  daya  saing  UMKM.  Disamping  itu,  semangat
                       kedaerahan  yang  berlebihan,  kadang  menciptakan  kondisi  yang
                       kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk mengembangkan
                       usahanya di daerah tersebut.
                   5.  Implikasi Perdagangan Bebas
                       Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku Tahun 2003
                       dan APEC Tahun 2020 berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan
                       menengah untuk bersaing dalam perdagangan bebas. Dalam hal ini,
                       mau tidak mau UMKM dituntut untuk melakukan proses produksi
                       dengan produktif dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang
                       sesuai dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas seperti
                       isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi
                       Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini sering digunakan
                       secara  tidak  fair  oleh  negara  maju  sebagai  hambatan  (Non  Tariff
                       Barrier for Trade). Untuk itu, UMKM perlu mempersiapkan diri agar
                       mampu  bersaing  baik  secara  keunggulan  komparatif  maupun
                       keunggulan kompetitif.
                   6.  Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek
                       Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik
                       sebagai  produk-produk  dan  kerajinan-kerajian  dengan  ketahanan
                       yang  pendek.  Dengan  kata  lain,  produk-produk  yang  dihasilkan
                       UMKM Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama.
                   7.  Terbatasnya Akses Pasar
                       Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan
                       tidak  dapat  dipasarkan  secara  kompetitif  baik  di  pasar  nasional
                       maupun internasional.
                   8.  Terbatasnya Akses Informasi
                       Selain akses pembiayaan, UMKM juga menemui kesulitan dalam hal
                       akses terhadap informasi. Minimnya informasi yang diketahui oleh
                       UMKM, sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap kompetisi
                       dari produk ataupun jasa dari unit usaha UMKM dengan produk lain
                       dalam hal kualitas. Efek dari hal ini adalah tidak mampunya produk
                       dan jasa sebagai hasil dari UMKM untuk menembus pasar ekspor.
                       Namun, di sisi lain, terdapat pula produk atau jasa yang berpotensial
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180