Page 86 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 86
BAB 04 PRINSIP DAN JENIS
PEMBELAJARAN ONLINE
ataupun pada tingkat program secara keseluruhan). Seberapa
banyak penggunaan teknologi yang digunakan tergantung
dari tujuan pembelajaran dan ketersediaan teknologi itu
sendiri. Pada dasarnya setiap orang atau Lembaga Pendidikan
dapat menentukan seberapa besar teknologi (khususnya TIK)
akan digunakan untuk memperkaya ataupun menggantikan
bebebapa kegiatan pembelajaran tatap mukanya, sehingga
ada kegiatan yang tetap tatap muka dan ada yang online. Jika
penggunaan pembelajaran onlinenya lebih besar dari tatap
mukanya, biasanya disebut hybrid learning. Sebaliknya jika
proses yang online lebih sedikit dari tatap mukanya biasanya
disebut technology-enhanced classroom.
Kemudian ada desain pembelajaran kombinasi yang dikenal
dengan istilah flipped classroom yang pada dasarnya adalah
penggunaan sistem online untuk penyampaian materi dan tugas-
tugas, tetapi interaksi antara pembelajar dengan pengajar dan
76 77
pembelajar lainnya masih dilakukan di dalam kelas. Pembelajar
diharapkan mempelajari materi secara mandiri dari bahan-
bahan yang dikirimkan secara online. Dengan demikian, waktu
pertemuan dalam kelas bisa sepenuhnya digunakan untuk
diskusi dan elaborasi materi yang belum dipahami pembelajar.
Flipped classroom dipercayai akan lebih meningkatkan kualitas
pembelajaran dan dapat memfasilitas proses pencapaian hasil
belajar tingkat kognitif tinggi dengan lebih balik. Weitzenkamp
(2013) menguraikan pebandingan flipped classroom dengan
pembelajaran tradisional di kelas jika dikaitkan dengan kegiatan
belajar untuk mencapai tahapan tingkat kognitif dari Taxonomy
Bloom.
Gambar 4.6 memperlihatkan bahwa dalam pembelajaran kelas
tradisional, kegiatan untuk mencapai tingkat kognitif rendah
(mengingat dan memahami) biasanya dilakukan di dalam