Page 61 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 61

BUKU PEMBELAJARAN ONLINE



               2.  Kolaborasi dan Kerjasama Antar Pembelajar
                   Seperti  halnya  dalam  proses  pembelajaran  tatap  muka,
                   pembelajar harus diberi ruang dan dilatih untuk bekerja sama.
                   Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran lebih
                   tinggi ketika pembelajar diberi kesempatan dan latihan untuk
                   saling  berbagi  dan  bekerja  sama  dalam  belajar.  Aktivitas  ini
                   meningkatkan  kemampuan  bersosialisasi  dan  mengurangi
                   suasana  kompetisi  negatif  serta  rasa  terisolasi  pembelajar.
                   Suasana belajar yang kooperatif harus diciptakan bukan hanya
                   melalui penugasan berkelompok tetapi juga melalui penciptaan
                   suasana  yang  menunjang  agar  para  perserta  didik  tersebut
                   saling mengenal, berinteraksi dan saling tolong menolong satu
                   sama lain. Pengajar dapat misalnya menciptakan:
                    kegiatan  “ice-breaking”  di  awal  masa  pembelajaran
                       sehingga seluruh pembelajar dapat saling memperkenalkan
                       diri dan saling mengenal satu sama lain;
                    ruang  atau  forum  konversasi  dan  diskusi  (chats  and
 50                                                                           51
                       discussion) untuk mendorong pembelajar saling menyapa
                       dan berkomunikasi diantara mereka;
                    sistem  ‘sahabat’  (buddy  system) sepasang-sepasang  agar
                       mereka memiliki teman untuk saling menolong;
                    sesi tanya jawab secara online; dan
                    memberikan  tugas berkelompok  antara 2-3 orang
                       pembelajar;


               3.  Suasana Belajar Aktif
                   Belajar  pada  hakikatnya  merupakan  proses  yang  aktif.  Oleh
                   karena itu, sistem dan desain pembelajaran sebaiknya berpusat
                   pada  pembelajar  dan  guru  atau  dosen  lebih  bersifat  sebagai
                   fasilitator,  bukan  sumber  pengetahuan  satu-satunya  yang
                   mengajar secara satu arah.  Guru//dosen sebaiknya berperan
                   untuk  memonitor,  membantu,  dan  memberikan  bimbingan
                   secara  individual  ketika  pembelajar  memiliki  pertanyaan
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66