Page 39 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 39
BUKU PEMBELAJARAN ONLINE
behaviorisme terletak pada perancang pembelajaran atau guru/
dosen. Model ini sesuai diterapkan pada sistem pendidikan/
pembelajaran jarak jauh di masa lampau dimana teknologi
masih terbatas kemampuannya. Pada masa itu, teknologi
telekonferensi sudah tersedia, namun masih sangat mahal dan
kompleks operasionalnya. Dengan demikian metode komunikasi
dari satu sumber (guru) kepada peserta didik (baik secara
individual/one-to-one communication maupun berkelompok/
one-to-many communication) dengan pendekatan kognitif-
bihavioris ini menjadi satu-satunya alternatif yang mungkin
dilakukan untuk pembelajaran jarak jauh masa itu.
Teknologi dan media yang banyak digunakan pada pembelajaran
jarak jauh era ini misalnnya siaran radio, televisi, serta buku
tercetak. Model pembelajaran K-B ini mampu memaksimalkan
akses peserta didik serta dapat diakselerasi secara masal
untuk jumlah peserta dalam jumlah yang sangat besar. Salah
28 29
satu contoh pengguna model pembelajaran ini adalah model
‘universitas-universitas mega’, yang merupakan universitas
dengan jumlah mahasiswa di atas 100 ribu orang (Daniel,
1999). Universitas-universitas mega ini umumnya berupa open
universities (universitas terbuka) yang tersebar di seluruh dunia,
termasuk Universitas Terbuka di Indonesia.
2. Sosial-Konstruktivisme (S-K)
Pedagogi sosial-konstruktivisme berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi komunikasi dua arah. Teknologi
dua arah memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih
dinamis karena tidak hanya bisa menyampaikan informasi satu
arah, melainkan juga bisa memfasilitasi interaksi antara pengajar
dengan peserta didik jarak jauh, baik secara sinkronus (waktu
bersamaan) ataupun asinkronus (waktu tunda). Kemajuan
teknologi ini sangat penting karena dalam pembelajaran jarak