Page 165 - Universitas Terbuka di Era Informasi
P. 165

UNIVERSITAS TERBUKA DI ERA INFORMASI

                      seperti  organisasi  bisnis  (Universitas  Terbuka,  2002).  Sebagai  contoh,
                      layanan akademik, misalnya, didahului dengan proses pengembangan dan
                      pencetakan bahan ajar dalam jumlah besar serta diikuti dengan penyimpanan
                      dan distribusi bahan ajar yang dikelola secara professional layaknya sebuah
                      perusahaan. Dalam hal ini, manajemen dan perencanaan merupakan
                      komponen yang sangat penting di UT mengingat pekerjaan yang dilakukan
                      berskala besar (Universitas Terbuka, 2002).
                      Penjaminan kualitas (quality assurance) merupakan aspek kunci dalam
                      kegiatan perencanaan dan manajemen (Belawati dkk, 2012). Oleh karena itu,
                      ISO 9001 untuk sistem manajemen kualitas dapat dianggap sebagai instrumen
                      yang cocok untuk memastikan kualitas manajemen proses di UT (Hardini dkk.,
                      2013). Dengan menerapkan sistem manajemen kualitas ISO, manfaat nyata
                      yang diperoleh UT antara lain adalah (1) meningkatkan konsistensi dalam
                      menerapkan prosedur kerja untuk mencapai standar yang telah ditetapkan
                      dan (2) memperoleh kesempatan untuk melakukan perbaikan kualitas secara
                      berkelanjutan.

                      Di UT, manajemen kualitas yang pertama kali disertifikasi ISO adalah
                      manajemen kualitas untuk layanan bahan ajar yang dilaksanakan oleh
                      Pusat Layanan Bahan Ajar (Puslaba), yaitu pada tahun 2006. Puslaba
                      merupakan suatu Pusat yang menerapkan jadwal yang sangat ketat untuk
                      mendistribusikan bahan ajar ke mahasiswa. Dengan banyaknya jumlah mata
                      kuliah (lebih dari 1000) dan jumlah mahasiswa (lebih dari 550.000) yang harus
                      dilayani, bahan ajar harus dapat didistribusikan kepada mahasiswa secara
                      tepat waktu. Keterlambatan dalam menerima bahan ajar akan menyebabkan
                      mahasiswa terlambat dalam melaksanakan belajar mandiri sehingga akan
                      mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mempelajari bahan ajar sebelum
                      ujian dilaksanakan (Hardini, dkk, 2013).













                                                                                 155
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170