Page 274 - Cakrawala Pendidikan
P. 274

l.G.A.K.  Wardcmi

           drastis.  Rasanya,  untuk  satu  dekade  mendatang  sistem  layanan
           terintegrasi  secara  ekstrem,  lebih-lebih  yang  berupa  full  inclusion
           seperti  di  Amerika  Serikat  belum  mungkin  dilaksanakan  di
           Indonesia.  Di  samping  infrastruktur  yang  belum  siap,  masyarakat
           juga barangkali belum mampu menerima kondisi seperti itu.
           Alternatif  berikut  yang  perlu  dikaji  adalah  menjalankan  sistem
           segregasi   yang    dikombinasikan   dengan    mainstreaming
           (keterpaduan) sesuai  kebutuhan,  sebagaimana yang  dikemukakan
           oleh  Reynolds  &  Birch  (1988).  Pengintegrasian  dapat  dilakukan
           dalam  tiga  jenis  yaitu  yang  disebut  sebagai:  (1)  physical
           mainstreaming,  (2)  social  mainstreaming,  dan  (3)  instructional
           mainstreaming.    Dalam     physical   mainstreaming    atau
           pengintegrasian  fisik,  anak  berkelainan  mendapat  kesempatan
           untuk  berintegrasi  secara  fisik,  misalnya  mereka  berada  dalam
           ruangan  atau  sekolah  yang  sama  dengan  anak  normal.  Dengan
           cara  ini,  anak  berkelainan  dan  anak  normal  dapat  berada  dalam
           dunia  yang  sama.  sehingga  mereka  dapat  menghayati  bahwa
           dunia  ini  isinya  memang  beraneka  ragam.  Social  interaction
           mainstreaming  atau  integrasi  dalam  interaksi  sosial  memberi
           kesempatan  kepada  anak  berkelainan  untuk  bersosialisasi,
           berkomunikasi,  atau  melakukan  interaksi  sosial  lain  dengan  anak-
           anak  normal  atau  dengan  anak-anak  yang  mempunyai  kelainan
           berbeda.  Akhirnya,  instructional  mainstreaming  atau  integrasi
           dalam   pembelajaran   memberi   kesempatan    kepada   anak
           berkelainan  yang  memang  mampu  untuk  mengikuti  pelajaran
           bersama-sama dengan anak normal.
           Dengan  mencermati,  dan  mencoba  menerapkan  ketiga  jenis
           mainstreaming  tersebut,  layanan  terhadap anak  berkelainan  dapat
           ditingkatkan meskipun sistem yang  dianut tidak berubah.  lntegrasi
           yang  paling  ringan  adalah  integrasi  secara  fisik,  yang  memberi
           kesempatan  kepada  anak  berkelainan  untuk  berada  bersama
           dengan  anak  normaL  Dalam  kebersamaan  ini  beberapa  anak
           mungkin dapat memanfaatkan waktunya untuk melakukan interaksi
           sosial.  Namun,  untuk  anak  yang  tidak  mampu  berkomunikasi,
           mungkin  kebersamaan  tersebut  hanya  merupakan  kebersamaan
           fisik.  Sebaliknya,  bagi  anak  yang  memang  mampu,  waktu  untuk
           kebersamaan  fisik  tersebut dapat diisi  dengan  interaksi  sosial  dan



           264
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279