Page 18 - Cakrawala Pendidikan
P. 18
Winamo Surakhmad
menyebabkan para pengelola pemerintahan seperti tidak seberapa
menyadari bahwa untuk merealisasikan kehendak tersebut
pertama-tama diperlukan modal pengelola universitas yang
professional. berpengalaman, dan berwawasan luas ke depan.
Pada banyak negara muda, modal dasar ini tidak ada, sehingga
terpaksalah universitas dikelola sebisa-bisanya, semampu-
mampunya, bahkan seada-adanya.
Modal kedua adalah modal biaya dan infrastruktur, yang juga tidak
pernah mencukupi. Akibat logis yang terjadi adalah kondisi negatif
yang sangat menyedihkan: dengan sumber belajar - terutama
perpustakaan yang up-to-date - yang sangat terbatas, dengan
laboratorium yang terbatas, dengan biaya penelitian yang terbatas,
dengan tenaga dosen yang terbatas, baik kuantitas maupun
kualitas, negara-negara muda yang kurang modal itu terpaksa
berkompromi dengan sesuatu yang tidak boleh dikompromikan:
berkompromi dengan kualitas. Prestasi apa yang dapat kita
jabarkan dari output universitas yang demikian? Pengamatan
sekilas memberikan kesan bahwa kalaupun lulusan universitas di
Indonesia umumnya masih dapat berharap akan terpakai di dalam
negeri, pada umumnya daya saing mereka di luar, dalam konteks
ASEAN sekalipun, sangat rendah. Pasar kerja ASEAN tampak
kurang terbuka bagi mereka. Kalau pengamatan ini betul, maka
pertanyaan yang cukup berat dihadapkan kepada pengelola
universitas ialah apakah arti dan implikasi realitas ini di dalam
menumbuhkan daya persaingan global. Membiarkan kondisi
negatif tersebut berkelanjutan - dengan dalih apapun - adalah
membiarkan Indonesia menjadi bangsa yang tersingkirkan. lni
akan semakin menjadi kenyataan apabila persaingan global d1
pasar bebas (bidang apapun) telah berlangsung in full swing.
Karena itu, sebenarnya sangat mudah dipahami mengapa usaha
mengembangkan sumber daya manusia yang sungguh-sungguh
tangguh sebagai yang diharapkan, tidak dapat dicapai hanya
dengan semangat asal mendirikan universitas, bahkan tidak
dengan tekad mendirikan universitas sebanyak-banyaknya
sekalipun. Universitas adalah sebuah lembaga pembangunan yang
karena mempunyai peranan spesifik, memerlukan pengelolaan
professional, yang tidak mudah dipahami oleh mereka yang
6