Page 160 - Cakrawala Pendidikan
P. 160
Bambang Sutjiatmo
mempelajari proses belajar bagi pengembangan proses
pembelajaran.
Uraian ini merupakan elemen karakteristik belajar seseorang untuk
melihat kemampuan individu dalam menerima dalam arti
memahami makna dan hubungan antar informasi, sehingga
membentuk pemahaman. Otak merupakan suatu sistem yang
sangat kompleks yang dapat mengolah pikiran, emosi, dan
imaginasi secara bersamaan. Model yang digunakan di sini adalah
model yang sangat sederhana. Otak mengolah informasi menjadi
pemahaman hanya berdasarkan motivasi dan keadaah awal.
Motivasi dalam analisis ini merupakan resultan dari kebutuhan,
keingin-tahuan, minat, perhatian dan lainnya yang sejenis dengan
itu. Sedangkan keadaan awal itu adalah informasi yang telah
dipahami oleh pebelajar yang berkenaan dengan bahan ajar yang
sedang dipelajari. Karakteristik yang diperoleh dalam analisis ini
belum melibatkan emosi dan keadaan psikologis lain dari
pebelajar, keadaan fisik lingkungan, serta fasilitas belajar. Karena
itu, karakteristik belajar yang diperoleh merupakan karakteristik
dasar proses belajar.
Analisis
Melalui proses belajar, bahan ajar dipelajari hingga sebagian besar
bahan tersebut dipahami. Bahan ajar dapat dipandang terdiri dari
banyak bagian. Bagian bahan ajar tersebut dipelajari dengan
urutan yang ditentukan, menurut sistematika tertentu, sehingga
sebagian besar bahan ajar dapat dipelajari dengan mudah. Dalam
analisis ini, seluruh bahan ajar yang diberikan diberi lambang B.
Keadaan awal pemahaman orang terhadap bahan yang akan
dipelajari berbeda-beda. Orang dapat mempelajari B dengan
keadaan awal kecil, yaitu bahwa ia baru mengetahui sangat sedikit
bagian dari B. Di samping itu, terdapat orang yang mempelajari B
itu dengan telah memahami sebagian dari B.
Misalkan pada suatu saat dalam belajar, bagian dari B yang telah
dipahami adalah P, sehingga sisa bahan ajar yang masih harus
dipelajari adalah (B - P). Proses belajar sangat dipengaruhi oleh
motivasi belajar. Di samping itu, setiap bagian dari bahan ajar yang
telah dipahami berperan menyumbang proses pemahaman
ISO