Page 137 - Buku Pedoman Pendidikan Jarak Jauh
P. 137
• Pendidikan Non Formal )arak )auh
E. Kurikulum Pendidikan Kesetaraan
Perken1bangan i lmu pengetah uan dan teknologi membawa
dampak terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya. Paradigma
baru pendidikan berorientasi pada mutu pendidikan yang berkaitan
dengan dimensi manusia Indonesia seutuhnya. Kecenderungan yang
terjadi selama ini, proses dalam memberikan layanan pendidika11
lebih banyak dikaitkdn dengan aspek kemampuan akaclemik
khususnya aspek kugn it if. Layanan pend id i kan seperti tnt,
mengakibatkan teral)dinya aspek-a.,pek mora!, bucli pekerti, seni dan
lifeskill. Bercia"arkan pertimbangan tersebut ddn dampaknva
terhadap kehidupan, maka perlu clilakukan penvempurnaan secara
utuh layanan pend icl i kan yang cl iberi kan kepada masyar a kat
terutama yang berkaitan dengan kurikulum. Oleh k.Jrena itu,
menurut Yulaelawati (2004) kompetensi dalam kurikulum perlu
dikembangkan untuk nwmberikdn keterdmpildn ddn keahlian
berclaya saing serta berdayd suai untuk bertahan hidup dalam
perubahan, pertentangan, ketidaktentuan, d,m kerumitcm-kerumitdn
dalam kehiclupan. Kurikulum yang berbdsis kompetensi dapat
menciptakan tamatan yang kompeten dan cerclas clalam membangun
identitas, buclaya, serta bangsanya.
Kurikulum yang cligunakan ddlam Pendiclikan Kesetaraan
Program Paket A, B clan C adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK). Menu rut Soewondo (2001) yang dimaksud dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) adalah suatu kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas/
pekerjaan dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya
dapat dirasakan oleh peserta didik yaitu: berupa penguasaan
terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Kompetensi dapat
dimiliki oleh siswa, setelah ia selesai belajar. Pengetahuan,
ketcrampilan, dan sikap serta pola berpikir adalah cermin refleksi
dari pemahaman dan penghayatan dari apa yang telah dipelajari
119