Page 472 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 472

PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH



             5.  Anak-anak  perlu  banyak  informasi  untuk  dijadikan  dasar
                kehidupan  mereka di  masa depan,  sementara  bagi  orang
                dewasa masa depan adalah saat ini.  Orang dewasa telah
                memiliki  dasar  informasi,  dan  melihat  bahwa  belajar
                diperlukan  untuk  dapat  memanfaatkan  informasi  yang
                dimiliki untuk menyelesaikan masalah hari ini.
             6.  Anak-anak  adakalanya  memerlukan  motivasi  eksternal,
                orang  dewasa  dengan  kesadaran  sendiri  belajar  karena
                mereka memiliki motivasi intrinsik.

                Di  samping  itu,  orang  dewasa  pada  umumnya  telah
         memiliki aktivitas rutin  (seperti bekerja dan  berkeluarga) sehingga
         jika  mereka  sampai  memutuskan  untuk  belajar,  maka  banyak
         pertimbangan  yang  harus  diperhatikan,  berbeda  dengan  anak
         usia  sekolah  yang   masuk  sekolah  secara  otomatis  karena
         memang  itu  'tuntutan'  pada  usia  mereka.   Dengan  demikian,
         orang  dewasa  sudah  sangat  spesifik  dan  memiliki  alasan  yang
         jelas  pada  saat  memutuskan  mengikuti  PT  JJ.  Lebih  jauh  lagi,
         berkaitan  dengan  posisi  mahasiswa  dewasa  sebagai  pekerja
         maka  pada  umumnya  mereka  memerlukan  ilmu  yang  berkaitan
         dengan pekerjaannya.
                Meskipun    demikian,   kadangkala   orang   dewasa
         mengalami  kekhawatiran  dalam  belajar.  Kekhawatiran  ini  lebih
         disebabkan  karena  keraguan  untuk  mencapai  target.   Untuk
         membantu  mahasiswa  menghadapi  kekhawatiran  ini,  institusi
         PT JJ diharapkan dapat meyakinkan mahasiswa bahwa kesalahan
         dan  kegagalan  merupakan  hal  yang  wajar dalam  belajar,  bahwa
         apapun yang kita lakukan memiliki risiko yang patut diambil.
                Dengan  karakteristik  tersebut,  tidak  heran  jika  tingkat
         putus  kuliah  pada  PT JJ  mencapai  30-50%  (Moore  &  Kearsley,
         1996).  Tingginya tingkat putus kuliah  ini menyebabkan tantangan
         bagi institusi  PT JJ untuk meningkatkan kualitas faktor-faktor yang



                                                                467
   467   468   469   470   471   472   473   474   475   476   477