Page 397 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 397
PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH
dipelajari dalam suatu proses interaksi antara sesama pebelajar,
pebelajar dengan pengajar, dan pebelajar dengan sumber belajar.
Sejalan dengan perkembangan ilmu, teknologi dan seni,
lingkungan belajar dalam masyarakat semakin lama semakin
kompleks, yang dapat kita saksikan dan kita alami dewasa ini.
Manusia tidak lagi hanya belajar secara langsung dari manusia
lain tetapi belajar dengan berbagai cara dari berbagai produk
ilmu, teknologi, dan seni. Kendala ruang dan waktu pun sudah
bisa diatasi dengan ditemukannya berbagai perangkat keras dan
lunak dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi. Dalam
konteks seperti itu konsep dan paradigma belajar pun
berkembang pesat, tidak lagi terbatas pada interaksi personal dan
sosial tatap muka. Konsep belajar jarak jauh dengan segala
paradigma operasionalnya kini merupakan alternatif belajar yang
sangat menjanjikan sebagai wahana pemberdayaan dan
pembudayaan manusia.
Salah satu alternatif belajar yang kini mulai banyak
dikembangkan adalah belajar dengan menggunakan jaringan
belajar Makna asli jaringan ialah suatu sistem yang komponen-
komponennya saling terhubung atau "suatu sistem interkoneksi
komponen atau sirkuit" (Hank 1979: 988). Konsep pembelajaran
melalui jaringan belajar ini secara paradigmatik dibahas dalam
Teori Jaringan Be/ajar yang dikembangkan oleh van der Krogt
( 1995 - 1998). Secara epistemologis teori bela jar ini digali melalui
berbagai penelitian tentang perilaku belajar orang dewasa dalam
dunia kerja, dalam konteks pengembangan organisasi belajar.
Sebagaimana disarikan oleh Sadler-Smith & Smith (2001) di
kursus akademis tentang belajar berbasis kerja dalam konteks
wacana belajar orang dewasa ditandai dengan kontribusi
pemikiran Marsick dan Watkins (1990) yang mengembangkan
suatu model belajar informal dan insidental yang dilandaskan
pada teori Dewey, Lewin, Argyris dan Schon serta model belajar
391