Page 33 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 33
Bagian 02
Istilah hermeneutika dipahami sebagai:
“the art and science of interpreting especially
authoritative writings; mainly in application to
sacred scripture, and equivalent to exegesis” (seni
dan ilmu menafsirkan khususnya tulisan-tulisan
berkewenangan, terutama berkenaan dengan kitab
suci dan/atau identik dengan tafsir). Hermeneutika
merupakan suatu ajaran yang memfokuskan
analisisnya pada bidang penerapan pemahaman
terhadap teks, terutama teks kitab suci dari kurun
waktu, tempat, dan situasi sosial yang asing bagi
para pembacanya. Istilah hermeneutika sering
dihubungkan dengan nama Hermes, tokoh dalam
mitos Yunani yang bertugas menjadi perantara
antara Dewa Zeus dan manusia pada pemahaman
terhadap spesifikasi teks teks kitab suci. Istilah
hermeneutika sering dihubungkan dengan nama
Hermes, tokoh dalam mitos Yunani yang bertugas
menjadi perantara antara Dewa Zeus dan manusia.
2. Sejarah Hermeneutika
Pembakuan hermeneutika merupakan
konsep penafsiran yang tidak dilpisahkan dari
kemajuan gagasan tentang bahasa dalam tradisi
Yunani. Hermeneutika memerlukan bahasa
karena bahasa merupakan bagian penting dalam
suatu interpretasi. Dengan keterkaitan antara
hermeneutika dengan metode menjadikan
hermeneutika lebih memperlihatkan makna
kebahasaan suatu teks.
Memasuki abad ke-20, kajian hermeneutika
semakin berkembang. FDE Schleirmacher-filsuf
yang kelak digelari sebagai Bapak Hermeneutika
Modern-memperluas cakupan hermeneutika
tidak hanya dalam bidang sastra dan kitab suci.
*Hermeneutika Al-Qur’an Fachur Rahman.
22