Page 18 - Pendidikan IPS : Konstruktivistik da Transformatif
P. 18

PENDIDIKAN IPS KONSTRUKTIVISTIK DAN TRANSFORMATIF

          dan kewarganegaraan  melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.   9
          Di samping bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
          kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial. Dengan
          demikian, jelas bahwa apa yang dimaksud PIPS “berbasis kompetensi”
          pun tetap berfokus pada penguasaan “disiplin ilmu” (science discipline),
          dengan tetap memberikan penekanan pada penguasaan “dasar-dasar
          dan hakikat pengetahuan ilmiah”.
              Dalam konteks pendidikan ideal pada era global yang menekankan
          arti penting ketangguhan, keberdayaan, dan kemandirian manusia dan
          bangsa Indonesia, jelas kurang efektif dicapai dengan konstruksi PIPS
          yang esensialistik. Kondisi tersebut, sama sekali berbeda dari kondisi
          tahun 1960an ketika pertama kali PIPS yang esensialistik-akademik
          dikembangkan, yang dasar-dasar teoretiknya dikembangkan menurut
          teori struktur pengetahuan (structure of knowledge theory). Pada era
          1960an,  orientasi  esensialistik-akademik  memang  dipandang  sebagai
          single ruling doctrine for curriculum reform di Amerika Serikat.
              Dari sisi peserta didik, kelemahan utama PIPS esensialistik terletak
          pada pandangan bahwa mendidik, mendisiplinkan, dan mengajarkan
          anak hanya bisa dibenarkan manakala mengikuti prosedur dan standar
          yang sama seperti yang berlaku pada ilmuwan; dan bahwa keterampilan-
          keterampilan, konsep-konsep, dan nilai-nilai, dapat ditransmisikan oleh
          guru kepada para siswa. Dalam hal ini, siswa hanya diperankan sebagai
          “penerima pasif” (passive recipient) terhadap realitas dan kebenaran yang
          secara ontologis berada di luar dirinya. Sementara menurut pandangan
          mutakhir, siswa hakikatnya sebagai “subjek pendidikan” (students as a
          subject of education), sekaligus sebagai “user” dan “sasaran akhir” (the
          ultimate target), yang eksistensi serta segala kapabilitasnya harus diakui
          dan dihargai.


          B.   ORIENTASI PENGEMBANGAN

              PIPS esensialistik dikembangkan atas dasar pendekatan yang
          sangat  berorientasi  atau  berbasis  pada  materi  atau  pengetahuan
          (content-based curriculum development). Materi-materi PIPS dipilih dan
          dikembangkan dari konten-konten keilmuan (conten-oriented) yang
          menjadi tulang punggung PIPS, yaitu ilmu-ilmu sosial (antropologi,
          sosiologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, ilmu politik),
          filsafat, psikologi, dan agama maupun materi-materi yang berkaitan dari
          humaniora, matematika, dan ilmu alam.
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23