Page 19 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 19
QUALITY ASSURANCE OF BLENDED & ONLINE LEARNING: STANDARDS AND IMPLEMENTATION
pembelajaran tatap muka. Jadi, ada dikotomi antara pembelajaran 7
daring dan pembelajaran tatap muka (Belawati, 2019). Namun, dalam
perkembangannya, praktik pembelajaran, baik yang tatap muka maupun
yang daring, mengalami perubahan. Sekarang ini, praksis pendidikan
sudah sangat berkembang dan melahirkan spektrum yang kontinum
mulai dari yang tatap muka, PJJ konvensional, hingga daring dengan
beragam model penyelenggaraan. Bates (2019) menjabarkan bahwa
spektrum pembelajaran sekarang tidak lagi merupakan suatu dikotomi.
Di antara PJJ konvensional dengan metode yang lebih konvensional
hingga yang sepenuhnya daring, terdapat modus pembelajaran bauran
atau kombinasi (blended learning) yang menggabungkan pemanfaatan
teknologi dalam beberapa aspek pembelajarannya. Modus bauran
itu sendiri dapat dibedakan lagi, tergantung dari seberapa besar
penggunaan teknologi dalam pembelajarannya, mulai dari hanya
berbantuan teknologi (technology-enhanced learning), flipped, atau
hybrid yang sudah mulai kental pemanfaatan teknologinya. Senada
dengan Bates, Johnson (2021) menyebutkan bahwa keseluruhan
spektrum moda pembelajaran terdiri atas yang sepenuhnya tatap muka
(in-person learning), pembelajaran tatap muka berbantuan teknologi (in-
person technology supported learning), pembelajaran kombinasi tatap
muka dan daring (hybrid/blended learning), pembelajaran sepenuhnya
daring (fully online learning), dan pembelajaran jarak jauh secara luring
(offline distance learning).
PJJ, seperti disebutkan sebelumnya, merupakan sistem pendidikan
yang proses pembelajarannya dilakukan secara jarak jauh dengan
menerapkan metode pembelajaran jarak jauh (pjj). Dengan demikian,
pembelajaran jarak jauh merupakan sistem atau metode pembelajaran
yang dilaksanakan oleh dosen yang terpisah dari mahasiswa melalui
pemanfaatan berbagai media komunikasi dan media pembelajaran,
termasuk melalui media internet atau daring. Dengan demikian,
metode pembelajaran daring merupakan bagian dari metode pjj yang
dilaksanakan melalui jaringan internet dengan memanfaatkan berbagai
platform dan media pembelajaran digital (Belawati, 2019).
Pembelajaran daring sering diasumsikan sebagai pembelajaran
terbuka (open learning) walaupun sebenarnya tidak semua pembelajaran
daring bersifat terbuka. Pembelajaran terbuka mengandung pengertian
fleksibilitas dalam aspek usia pemelajar (tidak ada batasan usia),
lokasi (bisa dari mana saja), biaya (murah bahkan gratis), lama studi
(tidak ada batasan waktu studi), prasyarat (tidak perlu memiliki ijazah
pendidikan lampau), multientry dan multiexit (dapat masuk dan
berhenti pada berbagai alternatif waktu/kapan saja), serta mengadopsi