Page 17 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 17

QUALITY ASSURANCE OF  BLENDED & ONLINE LEARNING: STANDARDS AND IMPLEMENTATION

          telelearning,  model  pembelajaran  fleksibel,  dan  model pembelajaran   5
          fleksibel cerdas. Dua generasi terakhir, pembelajaran fleksibel dan model
          pembelajaran fleksibel cerdas, lahir sebagai hasil dari teknologi internet.
              Kategorisasi generasi PJJ ini sebagaimana dinyatakan sangat
          berkaitan dengan jenis-jenis teknologi yang digunakan, baik untuk
          penyampaian konten pembelajaran maupun untuk memfasilitasi
          interaksi antara mahasiswa dan dosen/instruktur/tutor serta di antara
          mahasiswa itu sendiri. Dengan kata lain, secara umum, generasi PJJ
          berkaitan dengan era pra dan pascainternet. Era prainternet dipraktikkan
          secara besar-besaran oleh penyelenggaraan model universitas terbuka
          (open universities) dan ditandai dengan infrastruktur fisik dan jaringan
          fisik kantor regional, lokal, dan pusat pembelajaran. Sementara itu,
          PJJ pada era internet lebih ditandai dengan infrastruktur lunak seperti
          lingkungan belajar digital termasuk LMS (Belawati, 2022).
              Dalam bentuknya yang paling sederhana, PJJ pada era prainternet
          terdiri atas dua elemen utama kegiatan, yaitu pengembangan materi
          pembelajaran dan layanan dukungan bagi peserta didik (Mcdougall &
          Apan, 2003). Dua elemen utama inilah yang membuat pendidikan jarak
          jauh prainternet biasanya membutuhkan investasi modal awal yang
          besar untuk memproduksi dan menyampaikan materi pembelajaran
          berbasis cetak, untuk menyediakan layanan dukungan tatap muka, serta
          untuk mengelola pelaksanaan ujian di berbagai lokasi ujian. Munculnya
          internet  telah  memperkaya  interaktivitas,  baik  interaksi  sosial  antara
          mahasiswa dan dosen maupun interaksi individu mahasiswa dengan
          sumber belajar-mengajar (Bates, 1991). Ini telah menandai perbedaan
          yang signifikan antara pembelajaran melalui PJJ sebelum dan sesudah
          penggunaan internet.  Taylor berpendapat bahwa akses ke internet
          memfasilitasi interaktivitas tanpa mengorbankan manfaat akses
          fleksibel ke sumber belajar berbasis multimedia karena mereka dapat
          digunakan untuk mendukung komunikasi asinkronus. Fleksibilitas
          semacam itu memiliki manfaat pedagogis utama  yang memungkinkan
          mahasiswa untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri (self-paced).
          Seiring kemajuan teknologi, semakin banyak pula perangkat lunak serta
          perangkat keras yang lebih canggih, terjangkau, dan dapat disesuaikan
          dengan kebutuhan pengguna. Hal ini telah memengaruhi struktur dan
          indikator mutu PJJ.
              Seperti telah disebutkan, mutu dalam PJJ ditafsirkan secara berbeda
          oleh pemangku kepentingan yang berbeda. Namun, terlepas dari hal ini,
          penjaminan mutu (QA) selalu menjadi bagian integral dari setiap model
          penerapan sistem PJJ. QA bahkan telah menjadi isu abadi yang paling
          banyak dibahas di kalangan praktisi PJJ. Hal ini karena, pertama, sifat
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22