Page 58 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 58
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
40 Ekonomi Berdikari Soekarno 41
Relevansinya dalam Membangun
Karakter Warga Negara Muda
Dr. Andrie Elia, S.E., M.Si.
Rektor Universitas Palangka Raya
Dr. Eli Karliani, M.Pd.
Dosen Program Studi PPKN FKIP Universitas Palangka Raya
embahasan mengenai Soekarno selalu memiliki daya tarik untuk kita bahas terutama
Pmengenai gagasan dan pemikiran kebangsaannya yang membuat namanya tidak
lekang oleh pergantian kepemimpinan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia.
Sebagai seorang negarawan yang telah banyak berjasa dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia dari masa pergerakan nasional Indonesia dalam melawan
penjajahan sampai Indonesia mencapai kemerdekaannya dan pasca kemerdekaan,
membuat nama Soekarno masih tidak lekang diingatan kita bahkan dalam ingatan
para generasi muda saat ini. Bagaimana menguatkan kembali secara filosofis teoritis
dan praksis mengenai gagasan Soekarno terutama mengenai ekonomi berdikari dan
relevansinya dalam membangun budaya warga negara muda sangatlah penting saat ini. 1
Pemikiran kebangsaan Soekarno yang relevansinya sangat diperlukan untuk
mengatasi berbagai permasalahan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini
diantaranya adalah relevansi demokrasi ekonomi yang lebih mengarah kepada ekonomi
liberal kapitalistik. Pemikiran Soekarno tentang bagaimana membangun ekonomi
berdikari menjadi satu tantangan sekaligus peluang dalam membangun kembali
kehidupan ekonomi yang lebih mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Pemikiran ekonomi berdikari ala Soekarno tentunya akan sangat cocok untuk mengatasi
permasalahan ekonomi bangsa saat ini yang sudah dalam cengkraman liberalis kapitalis.
Beberapa sektor perekonomian sudah dikuasai oleh pihak asing, padahal hal ini tidak
seharusnya terjadi karena Indonesia memiliki sumber produksi yaitu kekayaan alam
yang melimpah, memiliki daya beli dan pangsa pasar yang kuat sehingga kekuatan ini
seharusnya menjadi bargaining position untuk pemerintah dalam mengambil kebijakan
ekonomi khususnya yang terkait dengan campur tangan asing. 2
1 Vhiasyah Raeinady & Jagad Aditya Dewantara, 2021. Pemikiran Soekarno Dalam Ajaran Marhaenisme.
(Yogyakarta: Jurnal Kewarganegaraan Vol. 5 No. 2)
2 Agun Gunandjar Sudarsa, 2002. Membangun Indonesia Sejahtera, (Jakarta: RMBOOKS PT Wahana
Semesta Intermedia) hal. 248.