Page 172 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 172
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
154 Visi Pedagogis Presiden Sukarno: 155
Pendidikan Memartabatkan, Pendidikan
Memerdekakan
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum.
Rektor Universitas Negeri Semarang
1. Pendahuluan
Tidak ada yang meragukan kiprah dan peran Ir Sukarno dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal bukan saja sebagai tokoh pergerakan yang tekun dan
penuh semangat mengorganisasi massa, namun juga pemikir yang visi intelektualnya
sangat cemerlang. Pemikiran politik, hukum, dan kebudayaannya menjadi fondasi bagi
lahirnya sebuah bangsa merdeka: Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kapasitas
intelektual dan kerja-kerja diplomasinya diakui dunia.
Selain melalui pemikiran politiknya, Ir Sukarno juga berkontribusi besar dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan melahirkan pemikiran di bidang pendidikan.
Sebagaimana kelompok terpelajar masa itu, Ir Sukarno memiliki kesadaran bahwa
pendidikan adalah elan vital bagi perjuangan kemerdekaan. Dalam konteks itulah
mendidik dan mencerdaskan bangsa adalah paket tak tepisahkan dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Bagi bangsa yang cerdas dan berpengetahuan luas kemerdekaan
bukan saja berharga melainkan merupakan “hak bagi segala bangsa”.
Dalam makalah pendek ini akan ditpaparkan visi pedagogis Presiden Sukarno.
Sebagai salah satu pendiri republik, ia merupakan peletak konsep-konsep dasar
pendidikan Tanah Air. Sebagai presiden pertama ia melahirkan aneka kebijakan yang
menentukan arah kebijakan pendidikan hingga kini. Untuk mengulas visi pedagogis
Sang Proklamator tersebut, paparan ini akan dirinci ke dalam tiga bagian yang masing-
masing membicarakan profil Presiden Sukarno sebagai pendidik, politik-pendidikan
dalam pandangan Presiden Sukarno, dan kebijakan pendidikan pada masa pemerintahan
Presiden Sukarno 1945-1967.
2. Sukarno sebagai Pendidik
Meski pendidikan formalnya pada bidang teknik, pendidikan adalah salah
satu panggilan hati Sukarno sejak “Putra Sang Fajar” masih muda. Fakta ini bisa
ditelusuri secara bagaimana keluarga menginspirasinya dan bagaimana lingkungan
pergaulannya juga membentuk pandangannya. Panggilan terhadap pendidikan pada diri
Bung Karno dapat ditelusuri karena ia lahir dari keluarga pendidik. Ayahnya, Raden