Page 168 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 168
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi
150 151
pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno memainkan peran penting dalam memerdekakan
bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Selain sebagai tokoh proklamator dan
Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno juga dikenal sebagai pencetus dasar Negara
Pancasila, karena beliau yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara
Indonesia dan Soekarno pula yang menamainya Pancasila. Tidak hanya itu saja, beliau
juga adalah seorang orator yang handal dan politikus cerdas yang menguasai delapan
bahasa. Presiden Soekarno banyak memberikan gagasan penting di dunia internasional.
Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika yang belum merdeka dan belum
mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan Presiden Soekarno
pada tahun 1955 mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di
Bandung. Oleh karen itu, Kota Bandung dikenal sebagai ibukota Asia-Afrika.
Ir. Soekarno memimpin Indonesia dalam waktu cukup lama, yaitu hingga
terjadinya pemberontakan G-30S/PKI, tahun 1965 (Marjono 1998). Akhirnya pada tahun
1966, beliau menyerahkan jabatannya karena kondisi kesehatannya yang terganggu.
Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya,
beliau telah dinyatakan mengidap ganggaun ginjal dan pernah menjalani perawatan di
Wina, Austria pada tahun 1961 dan 1964. Lima tahun kemudian, pada tanggal 21 Juni
1970 beliau meninggal pada umur 69 tahun di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan
Darat) Gatot Subroto, Jakarta. Beliau dimakamkan di Blitar, Jawa Timur. Untuk
menghargai perjuangan dan jasanya, Presiden Soekarno ditetapkan sebagai Pahlawan
Proklamator oleh pemerintah Indonesia. Pada tanggal 23 Oktober 1986, berdasarkan
Keppres No. 81/TK/1986, Soekarno disahkan sebagai Pahlawan Indonesia.
Pemikirannya tentang nasionalis atau kebangsaan dan tanah air merupakan suatu
kesatuan yang tak mampu dipisahkan. Soekarno memandang semuanya itu sebagai
”Ibu Pertiwi Indonesia” yang memberikan seluruh isi alamnya untuk hidup kita semua.
Nasionalisme menurut Soekarno merupakan sebuah kekuatan bagi bangsa-bangsa
yang terjajah yang kelak akan membuka masa gemilang bagi bangsa tersebut. Dengan
nasionalisme lah bangsa Indonesia akan mendirikan syarat-syarat hidup mereka yang
bersifat kebatinan dan kebendaan. Ternyata, dengan semangat nasionalisme Ir. Soekarno
membuat kehidupan nasionalisme yang statis, karena ditekan oleh kolonialisme, berubah
menjadi nasionalisme yang dinamis.
Nasionalisme merupakan sebuah paham yang mengajarkan seseorang untuk
mampu menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan, sanggup rela berkorban, memiliki rasa cinta tanah air dan kebanggan menjadi
suatu bangsa tertentu dengan tetap memelihara ketertiban dunia demi mengembangkan
dan memajukan persatuan dan kesatuan bangsa (Nugroho, 2017; Muhsinudin, 2018).
Perlu adanya upaya untuk menanamkan Nasionalisme dalam hati dan pikiran setiap
generasi penerus Indonesia melalui sistem pendidikan kebangsaan yang bersifat
komprehensif dan sistematis dengan cara ; 1) memasukan unsur unsur Nasionalisme
dalam mata pelajaran di sekolah maupun dibangku perkuliahan, 2) menayangkan acara
televisi yang dapat meningkatkan semangat Nasionalisme, 3) mendorong pelaku usaha