Page 104 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 104

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)  Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta


                     Di samping penguatan regulasi dan institusionalisasi lembaga ilmu pengetahuan,
 86                                                                                           87
               Bung  Karno juga  menyusun  koridor  pendidikan  yang  sesuai  dengan  potensi  dan
               keunggulan daerah. Dalam meletakkan  dasar-dasar pendidikan  sebagai parameter
               pembangunan  Nasional,  Bung Karno (1959) membuat  Core Competent Perguruan
               Tinggi  yang  tercermin  dalam  Rencana  Pembangunan  Nasional  Semesta  Berencana
               (RPNSB). Gagasan koridor pendidikan Bung Karno ini, jauh melampaui zamannya dan
               sangat relevan dengan kondisi kekinian. Juga, merupakan legacy intelektual yang dapat
               diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, juga menjadi akselerasi
               untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil-makmur, dan berdaulat.


                                                  Tabel. 1
                             Core Competent Perguruan Tinggi dalam Rencana PNSB


                No.          Perguruan Tinggi           Core Competent          Wilayah
                 1   Universitas Indonesia – Salemba  Ekonomi dan Kedokteran  Jakarta
                 2   Universitas Indonesia –       Keguruan    dan    Ilmu Jakarta
                     Rawamangun                    Pendidikan (Pembina)
                 3   Institut Pertanian Bogor      Pangan dan Sumber Daya  Bogor
                                                   Hayati
                 4   Institut Teknologi Bandung    Engineering            Bandung
                 5   Universitas Gadjah Mada       Geografi, Ekonomi, dan  Yogyakarta
                                                   Humaniora
                 6   Universitas Airlangga         Kedokteran dan Humaniora Surabaya
                 7   Institut Teknologi Sepuluh    Perkapalan             Surabaya
                     November
                 8   Universitas Pattimura         Kemaritiman            Maluku
               Sumber: Soekarno (1959)


                     Terkait tabel 1 di atas, FKIP UI Rawamangun menjadi FKIP Pembina di bidang
               Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Atas dasar tersebut, Bung Karno mengutus Dekan FKIP
               Universitas Indonesia (Sekarang UNJ),  Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja  untuk
               mendidik para guru di seluruh wilayah Papua. Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja
               ditugaskan  langsung oleh  Bung Karno untuk menjadi  Rektor  pertama  Universitas
               Cendrawasih di Jayapura, di mana fakultas pertama  yang didirikan  di Universitas
               Cenderawasih,  Papua adalah Fakultas  Keguruan dan Ilmu Pendidikan  (Kristiyanto,
               2020).
                     Selanjutnya,  dalam  upaya  memperkuat  SDM Pendidikan yang berkualitas,
               bereputasi, dan mampu berdikari, maka sejak tahun 1950-an, Bung Karno mengirim
               putera-puteri  terbaik  ke  Belanda  untuk  belajar  industri  perkapalan  dan  dirgantara.
               Dilanjutkan pada tahun 1960-an, ribuan “Mahasiswa Ikatan Dinas/MAHID” dikirim ke
               luar negeri untuk mempersiapkan pembangunan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
               teknologi. Pada masa revolusi investment yaitu memasuki Revolusi Sosial-Ekonomis,
               putera-puteri terbaik Indonesia dikirim oleh Bung Karno untuk berjuang dan belajar ke
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109