Page 108 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 108

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)  Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta


               5.    Legacy Kota Mahasiswa bagi Universitas Negeri Jakarta
 90                                                                                           91

                     Terdapat dua hal penting dari keberadaan Kota Mahasiswa sebagai legacy bagi
               Universitas Negeri Jakarta. Pertama, fakta sosio-historis dari keberadaan prasasti kota
               mahasiswa  menjadi  modal  dan spirit  penting  bagi  UNJ untuk mengembalikan  dan
               memosisikan diri sebagai pivot, center of education di Indonesia dan dunia, sesuai cita-
               cita Bung Karno. Dengan menapaki jejak sosio historis keberadaan Kota Mahasiswa-
               Rawamangun, diharapkan terajut tenunan utuh Mazhab Pendidikan Rawamangun yang
               bila merunut pada prinsip-prinsip Kota Mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari lima
               subject matter, yaitu:
               a.    Revolusi pendidikan;
               b.    Identitas/penciri atau core competent perguruan tinggi;
               c.    Sekolah asrama, ruang kuliah,  laboratorium,  dan fasilitas  olahraga  sebagai
                     infrastruktur penting dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi;
               d.    Kampus yang nyaman dan ekologis; dan
               e.    Menggugah  kesadaran untuk membangun  intelektualitas,  membangun
                     masyarakat, membangun bangsa, dan membangun dunia.

                     Kelima subject metter ini merupakan zeitgeist (nafas zaman) yang menyatu antara
               UNJ dengan keberadaan Prasasti Kota Mahasiswa-Rawamangun.
                     Selanjutnya, keberadaan Kota Mahasiswa-Rawamangun menginspirasi tumbuh-
               kembangnya dialektika pemikiran pendidikan di Universitas Negeri Jakarta. Pijakan
               UNJ sebagai kampus pendidikan turut serta melahirkan pemikir-pemikir besar di bidang
               pendidikan yang dikenal secara nasional maupun internasional. Di antara mereka adalah
               Prof. Winarno Surakhmad, Prof. Conny R. Semiawan, Prof. Yusufhadi Miarso, Prof. Sudijarto,
               Prof. H.A.R Tilaar, Prof. Arif Rahman, dan lainnya (Komarudin, 2020).
                     Kedua, legacy dari keberadaan Kota Mahasiswa yang digagas oleh Bung Karno
               pada 15 September 1953, 57 tahun melampaui pemeringkatan kota-kota terbaik di dunia
               yang dikeluarkan oleh Quacquarelli Symonds (QS) bersama Times Higher Education
               (THE) pada tahun 2010 (www.topuniversities.com/best-student-cities). Meskipun belum
               ada kriteria khusus untuk menjelaskan makna istilah kota mahasiswa yang digagas oleh
               Bung Karno saat itu, namun fakta historis menerangkan bahwa gagasan Bung Karno
               tentang Kota Mahasiswa melampaui zamannya dan relevan dalam konteks kekinian.
                      Quacquarelli Symonds (QS) dan Times Higher Education (THE) menjelaskan
               bahwa  satu  kota  patut  disebut  sebagai  Kota  Mahasiswa  apabila  di  kota  itu  sudah
               terdapat minimal dua perguruan tinggi bereputasi yang melayani masyarakatnya yang
               berpenduduk lebih 250 ribu jiwa. Keberadaan Kampus UI Salemba sebagai Perguruan
               Tinggi Kedokteran dan Lembaga Pendidikan Jasmani, dan Kampus Rawamangun sebagai
               Perguruan Tinggi Ilmu Hukum, Kesusasteraan dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, dan
               kawasan Pegangsaan Timur sebagai tempat hunian para mahasiswa saat itu, sungguh
               sudah memenuhi  kriteria  QS dan  THE yang  baru muncul  setelah  57 tahun  setelah
               peletakan Prasasti Kota Mahasiswa oleh Bung Karno di Kampus Rawamangun (Abbas
               dkk, 2020).
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113