Page 103 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 103
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
bidang pendidikan. Jumlah pidato Bung Karno pada bidang pendidikan ini menempati
86 87
posisi ketiga, di bawah pidato pada bidang politik sebanyak 225 dan pidato pada bidang
pertahanan-keamanan sebanyak 107 (Arsip Nasional RI, 2021). Dalam salah satu
petikan pidatonya, Bung Karno mengatakan:
“Bagi saya, ilmu pengetahuan hanyalah berharga penuh jika ia dipergunakan untuk
mengabdi kepada praktek hidup manusia, atau prakteknya bangsa, atau praktek
hidupnya dunia kemanusiaan. Memang sejak muda saya ingin mengabdi kepada
praktek hidup manusia, bangsa, dan dunia kemanusiaan itu. Itulah sebabnya
saya selalu mencoba menghubungkan ilmu dengan amal; menghubungkan
pengetahuan dengan perbuatan, sehingga pengetahuan ialah untuk perbuatan,
dan perbuatan dipimpin oleh pengetahuan. Ilmu dan amal, kennis dan daad,
harus ‘wahyumewahyui’ satu sama lain (Soekarno, 1951).
Melalui kekuatan gagasan atau ide, Bung Karno mengoperasionalisasikan
konsepsi pendidikannya dengan penguatan regulasi dan institusionalisasi lembaga ilmu
pengetahuan dengan mendirikan Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) pada
tahun 1956. MIPI didirikan melalui UU No. 6 Tahun 1956 dengan tugas membimbing
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberi pertimbangan kepada
pemerintah dalam hal kebijakan untuk ilmu pengetahuan. Dalam rangka perluasan
institusionalisasi, pada tahun 1962 didirikan Departemen Urusan Riset Nasional
(DURENAS) dan menempatkan MIPI di dalamnya dengan tugas tambahan membangun
dan mengasuh beberapa lembaga riset nasional. Selanjutnya, pada tahun 1966 didirikan
Lembaga Riset Nasional (Lemrenas).
Sumber: BRIN (2020)
Gambar 2.
Para Pengurus Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI)