Page 106 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 106
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
Keberadaan prasasti Kota Mahasiswa merupakan sebuah petanda simbolik,
88 89
bahwa Universitas Indonesia yang didirikan sejak masa kolonial telah bermatamorfosis
menjadi alat pendidikan dan revolusi bangsa Indonesia. Bung Karno meletakkan prasasti
tersebut tidak di Salemba yang merupakan bangunan kolonial, tetapi di Rawamangun,
sebuah tempat baru yang menandai era baru pergeseran pendidikan di Indonesia.
Menurut Bung Karno, Prinsip Kota Mahasiswa sebagai Kota Pendidikan ditunjukkan
untuk menggugah kesadaran mahasiswa akan pentingnya membangun intelektualitas,
membangun masyarakat, membangun bangsa, dan membangun dunia seperti halnya
kota-kota pendidikan di Amerika, Prancis, Rusia, dan Belanda (Soekarno, 1953; De
nieuwsgier, 16 September 1953).
Realisasi dari Pembangunan Kota Mahasiswa dilaksanakan satu tahun setelah
peletakkan prasasti, tepatnya pada Rabu, 22 September 1954. Lahan seluas 25 hektar
tersebut diperuntukkan untuk pembangunan sekolah asrama, ruang kuliah, laboratorium,
dan fasilitas olahraga yang nyaman dan ekologis. Pembangunan fase pertama adalah
sekolah asrama mahasiswa dengan daya tampung 700 orang (Het nieuwsblad voor
Sumatra, 24 September 1954; Indische courant voor Nederland, 29 September 1954).
Sumber: Het nieuwsblad voor Sumatra (24 September 1954)
Gambar 4.
Bung Karno dan Fatmawati Ikutserta dalam Pembangunan
Awal Kota Mahasiswa, Rawamangun
Meski prasasti Kota Mahasiswa belum dipahami maknanya pada saat itu,
tetapi setelah hampir tujuh dekade, secara kontekstual historis, warisan tersebut dapat
dikaitkan dengan hal-hal berikut: Pertama, peletakan prasasti Kota Mahasiswa di
Kampus UI Rawamangun tidak hanya melambangkan UI sebagai pusat keunggulan
pendidikan tinggi di tanah air, tetapi juga menempatkan UI sebagai universitas pembina
dengan perjalanan sejarahnya yang begitu panjang sebagai perguruan tinggi tertua di
Indonesia. UI didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada 1849 sebagai