Page 387 - Science and Technology For Society 5.0
P. 387
350 ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~
sawah ini merupakan salah satu penerapan dari Undang-Undang No. 41
Tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Program cetak sawah dilakukan dengan melakukan cetak sawah pada lahan-
lahan yang menurut undang-undang memang diperuntukkan lahan pangan.
Program cetak sawah tersebut dilakukan tanpa ada pungutan biaya dan
petani diberi bantuan benih sebesar 20 kg/ha.
Petani mendapat binaan secara intensif dan mendapat fasilitas dengan
bantuan untuk keperluan sarana produksi pertanian agar petani dapat
mengusahakan lahan sawah tersebut secara berkelanjutan. Program cetak
sawah ini diharapkan dapat mewujudkan kecukupan pangan nasional,
meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani, serta meningkatkan
perekonomian wilayah (Kementerian Pertanian, 2018).
f. Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat apabila memiliki lahan sawah dan kelapa sawit
sekaligus dianggap sebagai salah satu indikator masyarakat dengan status
ekonomi baik. Kebutuhan ekonomi masyarakat bisa dipenuhi dari hasil
produksi kelapa sawit; sementara itu kebutuhan pangan sekaligus ekonomi
diperoleh dari hasil produksi padi sawah. Disisi lain, budidaya padi sawah
dapat menyerap lebih banyak pekerja dibanding dengan usaha tani kelapa
sawit, sehingga usaha tani padi sawah dianggap lebih memberikan dampak
sosial dan ekonomi yang lebih positif bagi masyarakat sekitar.
Menurut Kurniadi (2019) persepsi berasal dari pengalaman pola-pola
perilaku manusia, persepsi mereka tentang realitas (sosial) yang dipelajari,
diamati individu yang terikat dalam kesatuan masyarakat hukum dapat
merubah cara pandang dan perilaku. Persepsi positif terhadap usaha tani
padi sawah mendorong masyarakat untuk berbondong-bondong
mengalihfungsikan lahannya ke padi sawah. Persepsi adalah segala sesuatu
yang dirasakanya baik positif atau negatif tentang sesuatu hal yang menjadi
pandangan diri seseorang. Dengan kata lain, persepsi adalah interpretasi
terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan yang bersifat individual;
meskipun stimulus yang diterimanya sama, tetapi karena setiap orang
memiliki pengalaman yang berbeda, kemampuan berpikir yang berbeda,
maka hal tersebut memungkinkan terjadi perbedaan persepsi pada setiap
individu.