Page 328 - Science and Technology For Society 5.0
P. 328

~ Science and Technology for Society 5.0 ~  291


               Konsumen saat ini sudah mulai melihat, menilai dan memilih kualitas daging
               yang akan dikonsumsinya.
                   Pertumbuhan  ayam  pedaging  yang  sangat  cepat  sering  kali
               menimbulkan tekanan atau stres. Hal ini dapat dilihat dari kondisi tulang
               kaki yang sering kali bermasalah karena harus menyangga beban tubuh yang
               sedemikian pesat bertumbuh; sehingga ayam broiler tidak banyak bergerak,
               hanya makan, minum dan istirahat. Kondisi ini memunculkan masalah baru
               yaitu menurunnya kualitas karkas yang dihasilkan yang dapat dilihat pada
               bagian dada karena adanya breast blister dan di bagian kaki dengan adanya
               footpad dermatitis dan pada bagian lutut (hockburn).
                   Untuk memenuhi tingginya kebutuhan konsumen akan daging ayam,
               peternak menggunakan kandang intensif dalam memelihara ayam broiler,
               hal  ini  dilakukan  untuk  mendapatkan  hasil  yang  secara  ekonomis  lebih
               menguntungkan.  Penggunaan  kandang  intensif  dimana  ayam  diletakkan
               pada suatu kandang dengan ukuran yang terbatas, meskipun terlihat lebih
               efisien  dalam  penggunaan  lahan  dan  mempermudah  pemeliharaannya,
               namun dapat menyebabkan stres pada ayam (Tandiabang, 2014). Kondisi
               stres  ini  dapat  menyebabkan  tingkat  kesejahteraan  (welfare)  ayam
               menurun,  serta  akan  berpengaruh  pada  menurunnya  kesehatan  dan
               produksi yang dihasilkan. Penurunan produktivitas akibat turunnya tingkat
               kesehatan pada ternak unggas ini ditunjukkan dari adanya kelainan pada
               kaki, adanya kejadian kasus hockburn dan footpad dermatitis, serta memar
               di bagian dada dengan adanya breast blister, dan berbagai macam penyakit
               lain.  Hal  ini  terjadi  karena  ayam  dipelihara  pada  kandang  intensif  yang
               biasanya menggunakan sekam padi sebagai alasnya.
                   Kondisi ini tentu tidak sesuai dengan Undang-undang RI No 41 Tahun
               2014 tentang perubahan atas Undang-undang RI No 18 Tahun 2009 tentang
               Peternakan  dan  Kesejahteraan  Hewan.  Undang-undang  ini  menjelaskan
               tentang segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental
               hewan menurut ukuran perilaku alami hewan, yang perlu diterapkan dan
               ditegakkan.  Undang-undang  ini  untuk  melindungi  hewan  dari  perlakuan
               yang tidak layak pada saat hewan tersebut dimanfaatkan oleh manusia.
                   Ada  lima  prinsip  kesejahteraan  hewan  (5  F  atau  5  free)  yang  harus
               dipenuhi untuk kenyamanan hewan atau ternak yaitu: bebas dari rasa lapar
               dan  haus, bebas  dari  rasa  tidak  nyaman,  bebas  dari  rasa  sakit,  luka  dan
               penyakit,  bebas  untuk  mengekspresikan  perilaku normal,  dan  bebas  dari
               stres  dan  tertekan.  Untuk  mengurangi  tingkat  stres  dan  meningkatkan
   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333